PASURUAN (dialogmasa.com) – Untuk memperbaiki tata air alami sungai, saluran air, serta mengembalikan atau mempertahankan keadaan alami sungai, Pemkab Pasuruan melakukan normalisasi sejumlah sungai yang mengalami pendangkalan akibat adanya endapan lumpur menggunakan alat berat.
Langkah ini dilakukan dengan tujuan agar air bisa mengalir dengan baik tanpa menimbulkan ancaman banjir atau erosi yang bisa membahayakan masyarakat. Menurut keterangan M. Alip Al Habsi, pegawai Dinas Pengairan, Cipta Karya, dan Tata Ruang yang ditemui di lapangan, ia menjelaskan bahwa kegiatan normalisasi saluran atau sungai menggunakan alat berat maupun tenaga manual.
“Total kegiatan normalisasi menggunakan alat berat ada di 20 titik lokasi. Untuk lokasinya tersebar di beberapa kecamatan dan sudah terlaksana semua,” jelasnya.
Dirinya menambahkan, ada juga kegiatan normalisasi yang masih berjalan, yakni di saluran primer Jl. Beji, Desa Karang Kliwon, Kecamatan Grati; normalisasi saluran pembuang Desa Winongan Lor, Kecamatan Winongan; normalisasi saluran pembuang Jl. Bunut, Desa Pekoren, Kecamatan Rembang; dan normalisasi Kali Bandilan, Desa Sumberagung, Kecamatan Grati.
Selama proses pengerjaan normalisasi berlangsung, petugas di lapangan kerap menemui kendala nonteknis, di antaranya medan yang sulit serta saluran sungai yang berada di pemukiman padat penduduk. Dampaknya, penanganan yang dilakukan kurang maksimal dan membutuhkan kehati-hatian agar alat berat tidak menyenggol bangunan maupun rumah penduduk.
“Suka duka petugas di lapangan sangat kompleks. Sukanya adalah saat musim hujan, masyarakat yang rumahnya bebas dari genangan banjir. Dukanya, menemukan kendala nonteknis. Tapi semua itu kita jalankan dengan ikhlas untuk membantu masyarakat,” tambahnya (Abi/Wj)