PASURUAN (dialogmasa.com) – Masyarakat Pandaan dan sekitarnya yang biasa melintas di jalan penghubung Kecamatan Pandaan, Sukorejo, dan Prigen di Jetak-Dayurejo, Kabupaten Pasuruan, mulai bangga seiring dengan dimulainya pembangunan jalan serta plengsengan oleh Pemkab Pasuruan melalui Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Kabupaten Pasuruan dalam beberapa hari terakhir.
Untuk diketahui, jalan tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat sekitar untuk aktivitas kegiatan sehari-hari. Jalan ini juga menjadi jalur alternatif serta mampu mendorong kelancaran roda perekonomian masyarakat. M. Hartadi, salah satu warga Pandaan, meminta kepada pihak kontraktor untuk betul-betul menjaga kualitas bangunan agar bisa berusia panjang dan tidak cepat rusak.

Ia mencontohkan, untuk penanganan plengsengan/bahu jalan yang ambrol, kontruksinya hendaknya tak hanya menggunakan pasangan batu kali, tapi juga diperkuat dengan pilar beton karena medannya cukup tinggi. “Selain itu, lokasi bangunan dekat dengan aliran sungai. Bila musim penghujan tiba, aliran air sangat deras, Mas,” jelasnya.
Terpisah, pelaksana proyek Dua Bersaudara, Mufid, yang dikonfirmasi melalui telepon selulernya, menjelaskan bahwa kegiatan pembangunan sudah dilakukan sejak 3 hari yang lalu. Sebelum kegiatan dimulai, pihaknya sudah memasang rambu-rambu sebagai tanda bagi pengguna jalan agar berhati-hati saat melintas. “Rambu-rambu sudah kita pasang, termasuk juga material batu dan pasir,” jelasnya.
Untuk pekerjaan awal yang ditangani adalah perbaikan plengsengan dengan menggunakan pondasi strauss (pembesian di bagian bawah: red). Tujuannya adalah untuk memperkokoh pasangan batu, apalagi tinggi plengsengan di sana mencapai lebih kurang 7,5 sampai 8 meter dan berada di pinggir sungai pembuangan.
“Kemungkinan menggunakan model itu, kita masih melakukan penggalian pondasi dulu untuk melihat struktur tanah yang ada,” jelas pria penghobi sound horek ini.
Dari pantauan di lapangan, anggaran pemeliharaan berkala Jalan Jetak-Dayurejo dialokasikan dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) sekitar Rp 3,5 miliar. Pelaksananya CV Dua Bersaudara. Pengerjaannya diawali dengan penggarapan tembok penahan tanah (TPT) yang longsor. (Abi/Al/Wj)