Melihat Keluhan Warga Saat Baksos Anak Muda di Lekok, Pengusaha : Calon Bupati Tidak Perlu Kampanye, Cukup Debat dan Presentasi Gagasan

Diary Warda
2 Min Read

Melihat Keluhan Warga Saat Baksos Anak Muda di Lekok, Pengusaha : Calon Bupati Tidak Perlu Kampanye, Cukup Debat dan Presentasi Gagasan

Diary Warda
2 Min Read

PASURUAN (dialogmasa.com) – Komunitas anak muda “14 Teladan” menggelar kegiatan sosial di Dusun Pancasila, Lekok, Kabupaten Pasuruan, Sabtu (21/09/24).

Kegiatan sosial mereka berupa pembagian bantuan beras sebanyak 5 kilogram per orang kepada 20 warga kurang mampu di lokasi itu.

Di sela kegiatan tersebut, salah satu warga, Dul Haq, mengungkapkan kondisi ekonomi yang sulit di wilayah tersebut. Banyak ibu-ibu di Dusun Pancasila terpaksa berhutang ke bank mingguan seperti untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Beberapa warga bahkan harus meninggalkan desa karena tidak mampu melunasi utang.

“Ibu-ibu di sini banyak yang pinjam bank mingguan atau harian. Bahkan, orang sini ada yang minggat karena tidak bisa bayar utang ke bank-bank itu,” ujar Dul Haq kepada Dialog Masa.

Dul Haq juga menjelaskan bahwa para laki-laki di desanya mayoritas bekerja sebagai buruh pencari ikan di laut, dengan pendapatan yang tidak menentu dan saat ini sedang mengalami penurunan.

Pekerjaan ibu-ibu setempat sebagian besar terkait ikan seperti memotong kepala ikan, namun belakangan pekerjaan tersebut juga semakin berkurang.

“Kalau ibu-ibu kerjaan di sini juga masih seputar ikan, motong kepala ikan, 1 Kg itu 2000 rupiah, biasanya kalo ada mengerjakannya siang dan sampai menjelang magrib hanya bisa menyelesaikan 10 kg, dan sekarang sepi hampir tidak ada,” pungkasnya.

Menanggapi situasi tersebut, Kusnadi, penguasa pon-pon asal Pandaan, memberikan sindiran kepada para calon Bupati. Ia menekankan pentingnya perhatian terhadap kondisi ekonomi masyarakat yang sulit, tidak hanya saat masa kampanye.

“Masyarakat kita sulit ekonominya, pemimpin kita sibuk cari dukungan,” ujar Kusnadi.

“Adu gagasan para calon Bupati menjadi tidak berkualitas dengan massifnya kampanye. Kenapa begitu!? Karena banyak pemilih yang memilih karena ajakan, dorongan, serta iming-iming (baik iming-iming langsung ataupun janji manis ketika berhasil menjadi Bupati), bukan karena gagasannya yang masuk di akal para pemilih dan meyakinkan,” tambahnya.

“Harap saya para calon Bupati tidak perlu kampanye, cukup debat dan presentasi gagasan, agar pemilih bisa memilih karena kualitas bukan karena dorongan janji,” pungkasnya. (Ali/Wj)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×