Setahun Genosida di Palestina, Free Palestine Network (FPN) Minta Pemerintah RI Tekan Israel Secara Ekonomi

Mukhamad Jaffar Sodik
3 Min Read

Setahun Genosida di Palestina, Free Palestine Network (FPN) Minta Pemerintah RI Tekan Israel Secara Ekonomi

Mukhamad Jaffar Sodik
3 Min Read

JAKARTA (dialogmasa.com) – Free Palestine Network (FPN) kembali mengingatkan dunia terhadap kekejaman yang terjadi di Palestina selama setahun terakhir.

Dalam pernyataan terbaru, FPN meminta Pemerintah Indonesia untuk memimpin aksi boikot nasional terhadap perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Israel guna memberikan tekanan ekonomi pada rezim Zionis. Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara dengan Dialog Masa melalui sambungan ponsel pada Senin, 7 Oktober 2024.

“Kata-kata sudah cukup. Pemerintah perlu memimpin aksi boikot nasional terhadap perusahaan-perusahaan yang terafiliasi dengan Zionis Israel, dengan tujuan agar perekonomian rezim ini dilemahkan dan mereka mau menghentikan kejahatannya di Palestina khususnya dan di Timur Tengah pada umumnya,” ujar Sekretaris Jenderal FPN, Furqan AMC.

Furqan juga mengapresiasi upaya yang sudah dilakukan Pemerintah Indonesia selama ini dalam menyuarakan dukungan bagi Palestina di forum-forum internasional. Namun, menurutnya, langkah yang lebih konkret dan berdampak harus segera diambil.

“Selama setahun ini, Israel telah mengabaikan segala aturan hukum dan seruan dari masyarakat internasional. Saatnya kita mengambil tindakan nyata melalui tekanan ekonomi,” tambahnya.

Ketua Dewan Pakar FPN, Dr. Dina Y. Sulaeman M.Si, turut menyuarakan keprihatinannya. Dalam wawancara yang sama, ia menyebutkan bahwa genosida yang dilakukan Israel telah menyebabkan kematian puluhan ribu warga sipil, mayoritas di antaranya anak-anak.

“Menurut laporan The Lancet, minimal 41.870 orang telah gugur akibat serangan Israel. Angka ini bisa jauh lebih besar, dengan estimasi mencapai tiga hingga lima belas kali lipat. Lebih dari setengah korban adalah anak-anak,” kata Dr. Dina.

Menurut laporan PBB yang dirilis pada bulan Agustus lalu, 80% bangunan di Gaza telah hancur akibat bom yang dijatuhkan oleh Israel. Tak hanya itu, Israel juga telah memperluas serangannya ke Lebanon dalam beberapa pekan terakhir, mengakibatkan ribuan warga sipil tak berdosa tewas.

Dr. Dina menambahkan bahwa 7 Oktober 2024 menandai setahun sejak dimulainya genosida di Gaza, yang dipicu oleh Operasi Badai Al Aqsa. Operasi ini merupakan bentuk perjuangan sah rakyat Palestina yang diakui oleh Resolusi PBB No. 37/43 tahun 1982.

“Namun, respons Israel sangat tidak proporsional, dengan membantai warga sipil dan menghancurkan infrastruktur secara masif, yang jelas melanggar Hukum Humaniter Internasional,” tegasnya.

FPN menyerukan seluruh elemen bangsa Indonesia untuk bersatu dan mengambil tindakan tegas dalam menghentikan kekejaman yang dilakukan oleh Israel.

“Bangsa Indonesia bersama seluruh bangsa di dunia wajib untuk melakukan semua langkah yang diperlukan dalam menghentikan kejahatan perang Israel,” tutup Furqan. (Al/Wd)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×