Tokoh Masyarakat Soroti UHC, Fokus Bukan Pada Infrastruktur dan Kesejahteraan Nakes Melainkan Pola Pikir

Mukhamad Jaffar Sodik
2 Min Read

Tokoh Masyarakat Soroti UHC, Fokus Bukan Pada Infrastruktur dan Kesejahteraan Nakes Melainkan Pola Pikir

Mukhamad Jaffar Sodik
2 Min Read

PASURUAN (dialogmasa.com) – Kusnadi, Tokoh masyarakat memberikan tanggapannya terkait dorongan yang disampaikan oleh Andre Wahyudi, politisi PDI-P, terhadap peningkatan infrastruktur dan kesejahteraan tenaga kesehatan (nakes) dalam mewujudkan Universal Health Coverage (UHC) di Kabupaten Pasuruan.

“UHC jika dilihat dari kosa katanya adalah cakupan kesehatan semesta. Artinya keterjaminan pelayanan kesehatan untuk semua masyarakat tanpa terkecuali, itu dari dulu sudah diamanatkan oleh undang-undang bahkan di sila kelima kita ialah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Kusnadi kepada Dialog Masa, Jumat (11/10/24).

Kusnadi menegaskan bahwa UHC bukanlah program unggulan atau terobosan, tetapi sebuah kewajiban yang harus dipenuhi oleh pemerintah kepada masyarakat. Menurutnya, fokus UHC bukan hanya pada peningkatan infrastruktur dan kesejahteraan nakes, melainkan pada perubahan pola pikir dan rasa tanggung jawab.

“Tentang UHC, fokusnya bukan di infrastruktur dan di kesejahteraan nakes, tapi di mindset dan rasa tanggung jawab,” tambahnya.

Ia juga mengingatkan bahwa layanan kesehatan pemerintah seharusnya tidak terlihat bersaing dengan klinik atau rumah sakit swasta. Justru, menurut Kusnadi, Pemerintah harus mewajibkan semua penyedia layanan kesehatan, baik rumah sakit, klinik, maupun dokter praktik untuk menerima BPJS, baik dengan biaya mandiri maupun melalui skema pembiayaan UHC.

“Pemerintah ini di atas klinik atau rumah sakit atau RS swasta, jadi jangan ada kesan berusaha agar RS atau puskesmas milik pemerintah mampu bersaing dengan swasta. Namun mustinya semua RS dan Klinik dan Dokter praktek yang mau buka jasa pelayanan kesehatan wajib menerima BPJS dengan biaya mandiri ataupun biaya UHC. Karena saat ini justru klinik dan dokter yang berkualitas tidak melayani BPJS,” jelas Kusnadi.

Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya peningkatan kemampuan dan pelayanan nakes, terutama di fasilitas-fasilitas kesehatan milik pemerintah seperti puskesmas. Ia menekankan bahwa kesan yang sering muncul adalah puskesmas lebih banyak dikunjungi oleh masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah.

Sebelumnya, Andre Wahyudi dalam rapat bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan menyatakan bahwa infrastruktur, mulai dari Pustu, Puskesmas, hingga RSUD, harus siap untuk mendukung program kesehatan di daerah. (Al/Wd)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×