PASURUAN (dialogmasa.com) – Rencana Pemkab Pasuruan untuk membangun JLS (Jalan Lingkar Selatan) dan JLU (Jalan Lingkar Utara) guna mengurai kemacetan di wilayah ibu kota Bangil pada tahun 2025 nanti mungkin hanya mimpi belaka. Pasalnya, untuk mewujudkan program strategis tersebut membutuhkan anggaran ratusan miliar rupiah.
Plt Bina Marga dan Bina Konstruksi, Cahyo Fajar, yang dikonfirmasi usai rapat kerja dengan Komisi III DPRD pada Senin (25/11) siang kemarin, menjelaskan bahwa ada usulan dari Komisi III DPRD yang menginisiasi pembangunan JLS dan JLU dengan tujuan untuk mengurai kemacetan kendaraan yang masuk wilayah ibu kota Bangil.
“Untuk rencana pembangunan itu (JLS dan JLU), dimungkinkan tidak bisa diwujudkan pada tahun 2025 karena membutuhkan anggaran yang cukup besar. Tapi, rencana itu tergantung kepada beliau-beliau yang ada di dewan untuk mensupportnya,” jelasnya.
Sekretaris Komisi III DPRD, Mahdi Haris, yang dikonfirmasi, menjelaskan bahwa wacana pembangunan JLS dan JLU memang dibahas bersama teman-teman dewan saat rapat kerja dengan Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi. Hanya saja, untuk mewujudkan rencana tersebut membutuhkan anggaran yang cukup besar.
“Alokasi anggaran di 2025 dimungkinkan tidak bisa merealisasikan rencana tersebut karena membutuhkan dana yang tidak sedikit, nilainya bisa mencapai ratusan miliar rupiah,” ujarnya.
Dana miliaran rupiah tersebut dipergunakan untuk pembebasan lahan, pembangunan sarana pendukung seperti jalan, penerangan, dan kegiatan lainnya.
Politisi Golkar asal Rembang ini menambahkan bahwa sesuai aturan, DED serta regulasi sudah lama disiapkan oleh Pemkab. Namun, jika hanya dibebankan pada APBD induk, anggarannya kemungkinan tidak akan cukup tanpa adanya sokongan dana dari pemerintah pusat.
(Abi/Wj)
