PASURUAN (dialogmasa.com) – Ratusan kubik sampah di Pasar Desa Wonosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan, yang tak kunjung ditangani untuk pembuangan ke TPA, menimbulkan bau anyir dan tidak sedap sehingga membuat warga sekitar menjadi tidak nyaman.
Lantaran tidak ada penanganan dari pengurus pasar maupun pihak desa setempat hingga beberapa hari, masyarakat akhirnya melaporkan persoalan ini kepada wakil rakyat di DPRD Raci.
Warga mendatangi Sugiarto, anggota Komisi 2 dari Fraksi Golkar. Mereka meminta agar keluhan ini segera ditangani oleh pemerintah, karena jika hanya menunggu aksi dari pengurus pasar, persoalan bau sampah dipastikan tidak akan selesai.
“Iya, Mas, kita mendapat laporan dari masyarakat Desa Wonosari terkait sampah di pasar desa. Setelah kita melakukan peninjauan di lapangan, faktanya memang sampahnya tidak ditangani,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pihaknya khawatir kasus pembuangan sampah sembarangan oleh warga di jalan beberapa tahun lalu akan terulang kembali. Untuk itu, pihaknya mengambil inisiatif berkoordinasi dengan DLH.
“Untuk pengangkutan sampah oleh DLH sudah berjalan tiga hari. Total ada 25 rit sampah yang sudah diangkut ke TPA,” tambahnya.
Selain mengangkut ratusan kubik sampah ke TPA, pihak Pemkab juga mengirimkan dua tangki air dari damkar untuk membersihkan lokasi agar tidak menimbulkan bau. Selain itu, dilakukan pula pembersihan saluran drainase yang buntu akibat dipenuhi sampah.
Ia berharap DLH dan DPMD dapat memfasilitasi dan memberikan solusi terkait pengelolaan sampah pasar di Desa Wonosari, khususnya dalam penanganan pembuangan sampah ke TPA. Dengan demikian, masyarakat sekitar dapat hidup lebih sehat tanpa terganggu polusi udara dari bau sampah.
(Abi/Wj)