PASURUAN (dialogmasa.com) – Warga Dusun Kedamean, Desa Kepulungan, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, menggelar aksi unjuk rasa pada Senin (2/12/2024).
Aksi ini menuntut PT Chargil, yang ada di desa mereka, untuk segera merespons permasalahan pencemaran udara, suara, dan bau yang berdampak pada kenyamanan hidup masyarakat.
Ketua LSM Pus@ka, Lujeng Sudarto, yang turut mendukung aksi ini, meminta tanggung jawab perusahaan dan memberikan hak mereka.
“Aksi kami adalah protes terhadap pihak PT Sorini Chargil terkait pencemaran udara, suara, dan bau. Warga menuntut hak untuk hidup nyaman dan layak. Oleh karena itu, pilihan kami adalah Sorini tutup atau warga direlokasi,” ujar Lujeng tegas.
Perwakilan peserta demo, Hendrik Sulfianto, bersama Rohmat dan Ibu Luluk, melakukan pertemuan dengan pihak perusahaan untuk mencari solusi bersama. Dalam pertemuan tersebut, perusahaan menyatakan bahwa relokasi tidak memungkinkan karena terganjal aturan Lahan Sawah Dilindungi (LSD). Sebagai gantinya, warga terdampak akan menerima ganti rugi yang dituangkan dalam perjanjian tertulis.
“Pihak perusahaan meminta warga terdampak untuk membuat draf perjanjian. Nantinya, warga yang sudah terdampak akan mendapatkan ganti rugi. Batas waktu penyelesaian draf adalah satu minggu, dengan harapan ada kesepakatan tertulis hitam di atas putih,” jelas Hendrik.
Ibu Luluk, salah satu warga terdampak, menyampaikan bahwa warga sementara ini menerima hasil pertemuan sebagai jalan tengah. Namun, mereka tetap meminta relokasi sebagai solusi utama.
“Kami akan mengadakan pertemuan lanjutan bersama Muspika untuk menandatangani perjanjian tertulis,” ujarnya.
Di sisi lain, pihak perusahaan belum memberikan tanggapan resmi terkait tuntutan ini. Ketika dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Gilang, perwakilan perusahaan, tidak merespons pertanyaan media. (Al/Wd)
