PASURUAN (dialogmasa.com) – Pemerintah Kabupaten Pasuruan memperingati Hari Ibu ke-96 dengan menggelar Lomba GERTAM BABE (Gerakan Tanam Bawang Merah dan Cabai).
Acara tersebut dihadiri oleh Penjabat (Pj.) Bupati Pasuruan, Nurkholis, Sekretaris Daerah Yudha Triwidya Sasongko, Tim Penggerak PKK Kabupaten Pasuruan, dan para Kepala Perangkat Daerah.
Pemerintah Daerah meluncurkan inovasi GERTAM BABE untuk merespons kondisi pasar, di mana harga bawang merah mencapai Rp19.500 per kg, cabai besar Rp30.000 per kg, dan cabai rawit Rp55.500 per kg pada minggu ketiga bulan Agustus, berdasarkan pemantauan Kementerian Perdagangan. Program ini bertujuan mengurangi inflasi daerah sekaligus meningkatkan ketahanan pangan, terutama untuk mendukung pemberdayaan perempuan.

Dalam acara tersebut, Bupati Pasuruan, Nurkholis, menyerahkan piagam penghargaan kepada pemenang lomba GERTAM BABE. Untuk kategori Perangkat Daerah, Juara 1 diraih oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) yang diterima oleh Kadisperindag, Diana Lukita Rahayu. Juara 2 diberikan kepada Dinas Sosial (Dinsos) yang diwakili Kadinsos, Suwito Adi, sementara Juara 3 diraih oleh BPBD dan diterima oleh Kalaksa BPBD, Sugeng Haryadi.
Pada kategori Kecamatan, Kecamatan Puspo berhasil menjadi Juara 1, diikuti oleh Kecamatan Grati di posisi kedua dan Kecamatan Gondangwetan di posisi ketiga. Hadiah berupa piagam penghargaan serta benih cabai dan bawang merah diserahkan langsung oleh Pj. Bupati Nurkholis kepada masing-masing camat.
Sementara itu, kategori Pemerintah Desa/Kelurahan dimenangkan oleh Desa Sambisirah dari Kecamatan Wonorejo sebagai Juara 1. Juara 2 diraih oleh Desa Bulukandang dari Kecamatan Prigen, dan Juara 3 oleh Desa Jeruk Purut dari Kecamatan Gempol. Hadiah untuk para pemenang diterima oleh camat dan kepala desa yang hadir mewakili.
Sugeng Hariadi, salah satu pemenang lomba, menambahkan bahwa program ini bertujuan mengatasi fluktuasi harga cabai dan bawang merah yang berdampak pada inflasi.
“Beberapa waktu yang lalu Pemkab melalui Dinas Pertanian mengadakan lomba menanam lombok dan bawang. Tujuannya mengurangi inflasi, karena harga cabe dan bawang fluktuatif. Saya juga menanam di sebelah timur BPBD, alhamdulillah dapat juara 3.” ujarnya.