PASURUAN (dialogmasa.com) – Jelang akhir tahun 2024, Pj Bupati Pasuruan, Nur Cholis, mengumpulkan ratusan pengawas sekolah, penilik, dan kepala sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan untuk melakukan pembinaan dinas pada Selasa (31/12/2024). Kegiatan tersebut juga diikuti oleh Kepala Dinas, Tri Agus Budiarto, seluruh kabid, dan staf.
Pembinaan yang digelar di halaman Graha Maslahat ini dipimpin langsung oleh Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Nur Cholis. Hadir pula Sekretaris Daerah (Sekda), Yudha Triwidya Sasongko, serta beberapa OPD lainnya.
Dalam sambutannya, Pj Bupati Nur Cholis lebih memfokuskan pada peningkatan kompetensi para pengawas sekolah, penilik, maupun kepala sekolah dengan berbagai cara, di antaranya melanjutkan pendidikan tinggi, aktif mengikuti seminar ataupun pelatihan, dan cara lainnya.
“Kompetensi guru harus selalu meningkat. Caranya, mereka bisa lanjut kuliah lagi di jenjang yang lebih tinggi, kursus, mengikuti seminar, dan cara lainnya,” katanya.
Nur Cholis juga berpesan kepada para kepala sekolah agar memiliki kepekaan terhadap segala sesuatu yang menyangkut sekolah, pegawai, anak didik, hingga lingkungan sekitarnya.
“Seperti saat ini, misalnya. Cuaca yang kurang bersahabat menyebabkan beberapa bencana seperti banjir, tanah longsor, maupun angin kencang. Oleh sebab itu, seorang kepala sekolah harus memastikan proses kegiatan belajar mengajar (KBM) benar-benar berlangsung baik, lancar, dan aman, terutama kondisi bangunan sekolah yang digunakan para siswa untuk belajar, dengan melaksanakan mitigasi.
“Cek kondisi bangunan sekolahnya kalau pas hujan ini. Takutnya tiba-tiba atap jebol, ambruk, atau ambrol. Kepala sekolah harus sudah melakukan mitigasi sebagai bagian dari antisipasi dari potensi yang tidak diinginkan bersama,” katanya.
Lebih lanjut, Nur Cholis menegaskan bahwa faktor penting yang harus diperhatikan di setiap kantor, lembaga pendidikan, dan fasilitas publik lainnya adalah kebersihan, keindahan, dan suasana di setiap lembaga pendidikan.
“Untuk urusan proses mengajar, bapak ibu kepala sekolah jauh lebih pandai di atas saya. Tapi yang sering terlupakan adalah kondisi lingkungan di setiap lembaga, perkantoran yang kurang diperhatikan,” tegasnya.
Dan yang terakhir, perihal pengawasan. Kepala Daerah yang juga menjabat Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Timur ini mengingatkan pentingnya pengawasan pada hal-hal yang bisa berpotensi mengganggu kegiatan belajar mengajar di Kabupaten Pasuruan.
“Jangan sampai ada kasus bullying lagi di Pasuruan Kota seperti beberapa waktu lalu. Harus ada satgas yang ditugaskan untuk meminimalisir terjadinya hal yang tidak diinginkan bersama,” tutupnya. (Abi/al)