PASURUAN (dialogmasa.com) – Pasar tradisional Bangil terlihat semakin sepi dari pembeli, seperti terpantau pada Minggu (5/1/2025).
Lorong-lorong di dalam pasar tampak lengang, jauh berbeda dengan kawasan luar pasar di sepanjang jalan yang dipenuhi pedagang kaki lima. Area tersebut justru ramai didatangi pembeli, terutama dari siang hingga malam.
Melihat kondisi ini, salah seorang warga bernama Anam mengusulkan ide inovatif berupa konsep drive-thru untuk pasar tradisional. Menurutnya, layanan ini akan lebih efektif dalam menarik pembeli yang kini cenderung mencari kemudahan dan kecepatan berbelanja.
“Faktanya, pembeli sekarang malas turun dari kendaraan dan ingin semuanya serba cepat. Pemerintah perlu membuat keputusan berani, seperti merombak bentuk stand menjadi jalur lalu lintas. Dengan begitu, motor bisa lewat, beli, dan pergi tanpa harus parkir,” ungkap Anam kepada Dialog Masa, Senin (6/1/2025).
Drive-thru sendiri merupakan layanan yang memungkinkan pelanggan untuk membeli barang atau menggunakan jasa tanpa harus turun dari kendaraan. Konsep ini banyak diterapkan di restoran cepat saji, namun dinilai Anam juga cocok untuk pasar tradisional yang ingin beradaptasi dengan perubahan pola belanja masyarakat.
Menurut data dari pedagang setempat, jumlah pengunjung pasar terus menurun dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari persaingan dengan pusat perbelanjaan modern hingga kebiasaan belanja online yang semakin diminati.
Para pelaku pasar berharap ada solusi konkret dari pemerintah daerah untuk menghidupkan kembali aktivitas di pasar tradisional. Jika usulan drive-thru diterapkan, diharapkan dapat meningkatkan daya tarik pasar sekaligus memberikan kemudahan bagi pembeli. (Al/Wd)
