Banjir Besar Rendam Desa Toyaning, Dua Dusun Terparah Terendam Hingga 1,5 Meter

Redaktur
2 Min Read

Banjir Besar Rendam Desa Toyaning, Dua Dusun Terparah Terendam Hingga 1,5 Meter

Redaktur
2 Min Read

PASURUAN (dialogmasa.com) – Banjir besar melanda Desa Toyaning, Kecamatan Rejoso, Kabupaten Pasuruan, pada Rabu (29/1). Ketinggian air mencapai 1,5 meter atau setinggi dada orang dewasa, menjadikan banjir kali ini lebih parah dibandingkan kejadian tiga tahun lalu.

Akses jalan menuju desa tidak bisa dilewati, sementara dua dusun terdampak paling parah, yakni Dusun Toyaning Kidul dan Dusun Turi. Selain itu, Dusun Jali dan Bakung juga mengalami banjir yang cukup tinggi. Seluruh warga Desa Toyaning di lima dusun—Turi, Toyaning, Ploso, Gerongan, dan Ngemplak—terdampak banjir ini.

Menurut Abdul Kholiq, warga Toyaning sekaligus Ketua PAC GP Ansor Rejoso, banjir disebabkan oleh curah hujan tinggi sejak Selasa (28/1) pukul 16.00 hingga 21.30 WIB. Tanah yang sudah jenuh akibat genangan sebelumnya serta lokasi desa yang berada di dataran rendah dan dikelilingi sungai besar memperparah kondisi banjir.

Pemerintah desa telah mengantisipasi dengan menyiapkan lokasi pengungsian bagi warga yang terdampak parah serta menyalurkan bantuan logistik ke dapur umum. Diperkirakan banjir masih akan berlangsung beberapa hari ke depan, tergantung kondisi cuaca. Warga diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan pemerintah.

Tak hanya Desa Toyaning, banjir juga melanda beberapa desa lain di Kecamatan Rejoso, seperti Patuguran, Jarangan, Kedungbako, dan Arjosari.

Abdul Kholiq menekankan pentingnya normalisasi sungai yang menghubungkan tiga kecamatan.

“Sangat dibutuhkan normalisasi sungai yang menghubungkan tiga kecamatan, Rejoso, Grati, dan Winongan agar kejadian serupa tidak terulang,”ucapnya.

Masih Kholiq, “Sinergi antara pemerintah desa dan kabupaten harus diperkuat untuk membersihkan sungai-sungai kecil di desa.”

“Selain itu, keterlibatan pemerintah pusat dan provinsi diperlukan untuk normalisasi sungai besar dengan pengerukan menggunakan kapal tongkang atau kapal keruk. Selama ini, pengerukan dengan alat berat seperti bego belum memberikan hasil maksimal,” pungkasnya. (Al/Wd)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×