PASURUAN (dialogmasa.com) – Sejumlah ruas jalan kabupaten yang mengalami kerusakan ringan maupun sedang sampai saat ini belum bisa dibenahi oleh Pemkab Pasuruan hingga memasuki pertengahan Februari 2025.
Guna mengantisipasi kecelakaan kendaraan yang melintasi hutan, terutama kendaraan roda dua, pihak pemerintah daerah memasang rambu-rambu di ruas jalan yang mengalami kerusakan. Rambu-rambu tersebut berisi informasi dan imbauan kepada masyarakat untuk berhati-hati.
Kerusakan jalan disebabkan oleh sejumlah faktor, di antaranya kendaraan yang melintas tidak sesuai dengan kelas jalan, tingginya curah hujan dalam dua bulan terakhir, serta jalan yang sudah cukup lama tidak mendapatkan perbaikan.
Kondisi tersebut menjadi perhatian serius dari Wakil Bupati Pasuruan terpilih, Sobih Asrori. Saat dikonfirmasi pada Sabtu (15/02), ia meminta kepada Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi untuk segera melakukan langkah preventif guna menghindari kecelakaan di jalan.
“Selama belum ada perbaikan atau perawatan karena menunggu proses anggaran, minimal jalan yang rusak parah harus mendapatkan penanganan sementara oleh Bina Marga dan Bina Konstruksi,” ujarnya.
Sobih mencontohkan kondisi ruas jalan Kraton–Ngempit–Sidogiri yang banyak berlubang. Menurutnya, perlu ada penambahan rambu-rambu, bahkan jika memungkinkan, inisiatif untuk segera melakukan pembenahan.
Mantan politisi itu menambahkan bahwa sejatinya perbaikan jalan rusak sudah masuk dalam program prioritas Bupati Pasuruan terpilih, termasuk jalan kabupaten yang sudah lama tidak tersentuh pembangunan daerah.
“Secepatnya setelah kami dilantik pada 20 Februari, kita langsung tancap gas agar ekonomi masyarakat tidak terganggu,” tuturnya.
(Abi/Wj)