Biang Banjir, Kades Minta Saluran Tersier Aset Desa di Dalam Perusahaan Difungsikan

Diary Warda
2 Min Read

Biang Banjir, Kades Minta Saluran Tersier Aset Desa di Dalam Perusahaan Difungsikan

Diary Warda
2 Min Read

Pasuruan (dialogmasa.com) – Kades Gempol, Ahmad Dwi Setiyono, dan warga mendatangi perusahaan di wilayah setempat. Pihak desa mengklaim bahwa saluran tersier di dalam perusahaan, yang notabenenya adalah aset desa, tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Akibatnya, persoalan banjir di Desa Gempol tidak pernah teratasi. Tak hanya itu, luapan air banjir juga menggenangi rumah penduduk di tiga dusun.

Aksi tersebut dilakukan pada Selasa (25/02) pagi kemarin. Kades dan warga membuka bak kontrol air di saluran kecil tersebut. Faktanya, didapati bahwa saluran tersier tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam pengecekan tersebut, sempat terjadi adu argumentasi antara kepala desa dengan perwakilan perusahaan lantaran tidak ada titik temu. Pihak desa akan memberikan surat teguran kepada pihak perusahaan dalam waktu satu minggu ini.

“Saluran tersier yang ada di dalam perusahaan itu notabenenya adalah aset desa. Kita minta agar keberadaannya difungsikan untuk mengatasi persoalan banjir,” jelasnya.

Dirinya menambahkan bahwa upaya yang dilakukan bersama masyarakat tidak bermaksud untuk melakukan intimidasi atau hal-hal lain. Namun, ia berharap pihak perusahaan mau melakukan normalisasi di saluran sepanjang 200 meter tersebut sehingga persoalan banjir yang setiap tahun menggenangi warganya bisa teratasi.

Jika dalam sepekan ini tuntutan masyarakat dan Desa Gempol tidak ditanggapi oleh pihak perusahaan, lanjut Dwi, maka desa akan bersurat kepada camat dan Muspika untuk dilakukan mediasi. Selain itu, mereka juga akan membahas riwayat saluran tersier yang berada di dalam perusahaan—apakah bangunan tersebut sudah disewa perusahaan atau ada perjanjian sebelumnya.

Terpisah, Plt Camat Gempol, Abdurohim Efendi, mengatakan bahwa pihaknya sudah memanggil Sekdes untuk mendapatkan informasi secara utuh terkait persoalan saluran tersier di dalam pabrik yang diklaim milik desa.

“Kita sudah panggil Sekdes untuk klarifikasi terkait saluran tersebut. Dari keterangan, memang ada saluran tersier yang buntu,” jelasnya.

Saat ditanya mengenai langkah dari camat untuk menyelesaikan persoalan di Desa Gempol, mengingat dampak banjir yang terjadi setiap tahun dan menggenangi ratusan rumah penduduk, ia menjawab: “Untuk itu masih perlu ada rembugan dengan pihak terkait, yakni perusahaan dan pihak desa,” jelasnya. (Abi/Wj)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×