PASURUAN (dialogmasa.com) – Kepala Desa Bulusari, Hj. Nur Hayati, bersama jajaran Pengurus Ranting NU, kembali menggelar tradisi tarawih keliling (tarling) selama bulan suci Ramadhan. Kegiatan ini telah rutin dilaksanakan sejak ia menjabat sebagai kepala desa pada tahun 2020 dan terus berlanjut hingga sekarang.
Dalam pelaksanaannya, tarling diikuti oleh tokoh masyarakat, perangkat desa, serta warga setempat. Mereka melaksanakan shalat tarawih secara bergilir di berbagai masjid dan musholla di setiap dusun. Tradisi ini bertujuan untuk:
– Meningkatkan keimanan dan ketakwaan,
Mempererat silaturahmi antara pemerintah desa dan warga,
– Menumbuhkan kesadaran serta kepedulian sosial,
– Menghidupkan semangat kebersamaan, serta
– Meraih pahala dan keberkahan di bulan penuh ampunan.
Pada Minggu (09/03), tarling digelar di Masjid Al-Muttaqin 1, Dusun Jembrung 1, Desa Bulusari. Dalam sambutannya, Hj. Nur Hayati menegaskan bahwa kegiatan ini memiliki nilai penting dalam mempererat hubungan antara perangkat desa dan masyarakat.
“Sejak awal menjabat sebagai kepala desa, saya berkomitmen untuk terus melaksanakan tarling sebagai sarana mempererat silaturahmi dan membangun kebersamaan dengan warga,” ujarnya.
Selain itu, momen tarling juga dimanfaatkan untuk menyampaikan program-program prioritas desa, termasuk rencana peningkatan ekonomi masyarakat melalui pembangunan Pasar Desa Bulusari.
“Tahun ini, kami telah membangun enam unit ruko pasar desa. Ke depan, insyaAllah akan dibangun tambahan sepuluh ruko lagi. Mohon doa agar program ini berjalan lancar dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat Bulusari,” jelasnya.
Ia juga menyoroti perkembangan ekonomi desa, terutama sektor UMKM yang mengalami peningkatan selama bulan Ramadhan. Berbagai jenis hidangan dan makanan khas dijual di sepanjang jalan utama desa. Pemerintah desa berencana menata dan memfasilitasi para pedagang agar kegiatan ekonomi berjalan lancar tanpa mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
Dalam kegiatan tarling tersebut, Ust. Mustain Billah dari Ranting NU Bulusari menyampaikan kultum tentang keutamaan berpuasa. Acara kemudian ditutup dengan sesi ramah tamah sebagai bentuk penguatan ukhuwah islamiyah antara kepala desa, perangkat desa, dan masyarakat. (ABI/WD)
