PASURUAN (dialogmasa.com) — SD Muhammadiyah Gempol 2 mengadakan kegiatan bertema “Menulis Itu Seru, Aku Siap Jadi Penulis Hebat” bersama A’i Mulyani Azzahra, M.Pd, Direktur IBG, penulis, dan dosen UIN Malang, sebagai narasumber pada Selasa (29/04).
Dalam kegiatan tersebut, A’i Mulyani menyampaikan bahwa anak-anak perlu dibiasakan menulis agar terbiasa dan berpikir kritis. Ia menyampaikan, “Menulis sangat penting, karena jika anak-anak bisa menulis itu artinya dia faham atas apa yang dia pelajari.”
Ia juga menjelaskan bahwa pengaruh digital membuat anak-anak lebih memilih hal-hal yang bersifat jangka pendek, tidak mau repot, dan mudah menyerah. “Masih butuh distimulan. Saat ini melihat objek, dia menulis pendek. Harus distimulan agar bisa menulis lebih panjang dan mendalam,” ujarnya.
A’i Mulyani mencontohkan, pemahaman terhadap kata seperti “sabar” harus diperluas dan tidak hanya dipahami sebagai kata pendek. Ia juga menyebut bahwa keberadaan kecerdasan buatan (AI) berpengaruh terhadap cara berpikir anak-anak yang cenderung memilih instan dan tidak memahami sesuatu secara menyeluruh.
“Di Indonesia banyak buta huruf, tapi bukan tidak bisa baca, namun dari sisi memahami informasi atau apa yang dibaca,” tambahnya.
Ia juga menyinggung pengaruh teknologi dan konten pendek yang membuat anak-anak membuat standar sendiri mengenai hal yang dianggap penting, bukan berdasarkan kebutuhan kehidupan.
Sebagai bagian dari kegiatan gerakan literasi ini, akan ada output berupa buku hasil karya anak-anak.
Kepala SD Muhammadiyah Gempol 2, Anik Wahidah, S.Ag., M.Pd., menyampaikan bahwa program ini sudah dirancang sejak tahun lalu namun baru terlaksana sekarang. “Anak sekarang gak suka menulis, apalagi membaca, jadi ini upaya agar anak-anak ada kegemaran menulis,” ujarnya.
Ia menyampaikan bahwa anak-anak menunjukkan antusiasme dalam kegiatan ini. Sekolah juga sudah memiliki program Wartawan Cilik (Warcil), di mana saat ada kegiatan, anak-anak diajak untuk mencoba menulis.
Selain gerakan literasi, SD Muhammadiyah Gempol 2 juga memiliki berbagai program unggulan. Di antaranya program tahajud, di mana anak-anak dibangunkan oleh guru pada pukul 03.00 pagi. Lulusan sekolah ini juga ditargetkan sudah bisa melakukan sholat jenazah.
Dalam bidang seni, marching band sekolah ini pernah meraih kemenangan dalam 8 kategori lomba. Tim tari sekolah juga pernah mewakili hingga tingkat provinsi sebanyak dua kali. Sekolah ini memiliki berbagai ekstrakurikuler seperti tari, gamelan, dan berencana menambah reog sebagai bagian dari upaya mengenalkan budaya lokal dalam pendidikan anak. (AL/WD)