PASURUAN, DIALOGMASA.com — Pemerintah Kabupaten Pasuruan melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) resmi meluncurkan program BUMDesa Berdaya dan Sikap Sae (Sahabat IKM Kabupaten Pasuruan – Solutif, Aktif, Edukatif) Go Smart Go Digital dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Pengelolaan Administrasi BUMDesa di Auditorium Mpu Sendok, Selasa (17/6/2025).
Program BUMDesa Berdaya merupakan inovasi pelayanan terpadu yang mencakup lima aspek penting: pemBinaan, pERizinan, permoDalan, kelembagaan, dan pemberdaYAan. Inovasi ini digagas sebagai solusi atas berbagai hambatan yang selama ini dihadapi oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) di lapangan, mulai dari kapasitas SDM yang terbatas, kurangnya modal, minimnya inovasi, hingga lemahnya tata kelola dan regulasi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko, yang mewakili Bupati dalam acara ini, menegaskan pentingnya pembentukan BUMDesa di seluruh desa. “Kami berharap desa-desa yang belum membentuk BUMDesa segera membentuknya untuk meningkatkan ekonomi masyarakat desa,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas PMD Kabupaten Pasuruan, Ridho Nugroho, menambahkan bahwa kegiatan ini bertujuan agar para pengurus BUMDesa memahami administrasi pengelolaan usaha desa dengan benar, mulai dari tata kelola, pencatatan, hingga pelaporan keuangan.
“Tujuan kegiatan ini agar pengurus BUMDesa memahami administrasi BUMDesa dan tata kelola hingga pertanggungjawaban,” tegas Ridho.
Melalui pelatihan dan pendampingan yang diberikan, diharapkan pengurus BUMDesa dapat meningkatkan kapasitas manajerial, memahami proses legalitas dan perizinan, menyusun struktur organisasi yang profesional, serta mampu memberdayakan potensi desa menjadi produk unggulan yang berdaya saing.
Dalam kesempatan yang sama, program ‘Go Smart Go Digital’ juga diperkenalkan sebagai langkah kolaboratif untuk memperkuat pelaku Industri Kecil Menengah (IKM). Kontribusi IKM terhadap perekonomian daerah dinilai sangat besar, IKM jenis produksi mendominasi kontribusi mencapai sekitar 60 persen.
“Kami ingin upaya mendorong IKM ini dimaksimalkan, karena potensinya besar dalam menggerakkan ekonomi lokal,” imbuh Yudha.
Melalui sinergi antarinstansi, pendekatan digitalisasi, serta pendampingan yang berkelanjutan, Pemkab Pasuruan menargetkan terciptanya BUMDesa yang mandiri, profesional, dan mampu menjadi motor pembangunan ekonomi desa yang berkelanjutan. (AL/WD)