PASURUAN, DIALOGMASA.com — Tiga warga Belanda, keturunan dari Martinus Cornelis Lebret—adik dari tokoh pendiri Pabrik Gula Kedawung, Gerrit Lebret—mengunjungi Kabupaten Pasuruan, Kamis (26/6/2025).
Mereka adalah Helena, Marieke, dan Kees. Kunjungan ini dilakukan untuk bersilaturahmi dengan keluarga di Indonesia serta menziarahi makam Gerrit Lebret yang terletak di Kedawung.
Kehadiran mereka turut didampingi oleh Marcelino, cucu generasi kelima dari Gerrit Lebret yang kini tinggal di Indonesia. Marcelino, atau yang akrab disapa Mas Timbul, menyampaikan kebanggaannya atas sejarah keluarga yang masih bisa ditelusuri dan dihidupkan kembali.

“Tentu kami bangga punya kakek seorang Belanda yang awalnya sebagai administrator pabrik gula. Ia dipercaya pemerintah kolonial saat itu dan berhasil mengembangkan PG Kedawung yang membuka lapangan kerja bagi masyarakat,” ujarnya kepada Dialog Masa.
Gerrit Lebret lahir pada 29 Januari 1822 dan wafat di Kedawung pada 13 Januari 1896. Ia menikahi Antoinetta Wilhelmina Hesselaar dan menjadi pemilik Pabrik Gula Kedawung sejak tahun 1853. Di bawah kepemimpinannya, pabrik berkembang pesat dan tetap beroperasi hingga hari ini, menjadi bagian dari sejarah industri di Pasuruan.
Pertemuan antara keluarga dari Belanda dan Indonesia ini berawal dari komunikasi melalui media sosial. Dari percakapan daring tersebut, tumbuh rasa ingin tahu dan keinginan untuk menyambung kembali ikatan keluarga yang sempat terpisah jarak dan generasi.
Marieke, salah satu anggota keluarga dari Belanda, mengungkapkan rasa harunya bisa menginjakkan kaki di tanah yang menjadi bagian dari sejarah keluarganya.
“Indonesia di mata kami sangat baik. Kami tertarik dengan sejarahnya. Meski tentu berbeda dari sudut pandang kami, kami menghargai bagaimana sejarah itu dilestarikan. Kami juga menyukai warisan budaya Indonesia saat masa Belanda, dan ikatan antara negara serta keluarga kami,” ujarnya.
Kunjungan ini menjadi momen yang tidak hanya menghubungkan kembali dua cabang keluarga, tetapi juga mempererat hubungan antarbangsa melalui sejarah bersama yang masih terawat hingga hari ini. (AL/WD)