PASURUAN, DIALOG MASA.com — Memasuki pekan kedua, pembangunan Bendung Mojokopek di Kecamatan Gempol yang mengalami kerusakan akibat bencana mulai menunjukkan progres signifikan. Salah satu pekerjaan utama yang telah diselesaikan adalah pengecoran lantai hilir.
Rehabilitasi Bendung Daerah Irigasi (D.I.) Mojokopek, meliputi perbaikan sayap kiri dan lantai hilir di Desa Ngerong, dikerjakan oleh CV Tirta Karya Utama, Desa Sumbersuko, Kecamatan Purwosari, dengan nilai kontrak sebesar Rp 1.266.666.600. Proyek ini ditargetkan berjalan sesuai jadwal dan progres tetap on track.
Dari pantauan di lokasi, para pekerja tampak sibuk melakukan pengecoran lantai pondasi menggunakan material beton pabrikan. Beton diturunkan dari kendaraan mixer melalui pipa yang dimodifikasi untuk memperlancar proses pengecoran mengingat kondisi medan yang cukup sulit.
Agus, Direktur CV Tirta Karya Utama, saat ditemui di lokasi menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen menyelesaikan proyek sesuai waktu yang ditentukan.
“Kebetulan hari ini juga ada peninjauan langsung dari Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Tata Ruang ke lokasi untuk melihat progres pekerjaan. Kami berupaya semaksimal mungkin agar proyek selesai tepat waktu,” jelas Agus.
Proyek strategis daerah ini didanai oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat untuk mendukung pasokan air irigasi bagi tiga desa di wilayah Kecamatan Gempol, yaitu Desa Bulusari, Desa Karangrejo, dan Desa Kejapanan.
Bendung Mojokopek mengalami kerusakan parah pada bagian sayap dan lantai sejak beberapa tahun terakhir. Tahun ini, Pemkab Pasuruan akhirnya dapat menangani kerusakan tersebut demi mendukung kelancaran irigasi dan mendukung program swasembada pangan daerah. (Abi/Wj)
