Ibu Bupati Ajak Warga Jaga Candi Sumber Tetek, Situs Peninggalan Majapahit

gayuh
2 Min Read

Ibu Bupati Ajak Warga Jaga Candi Sumber Tetek, Situs Peninggalan Majapahit

gayuh
2 Min Read

PASURUAN, DIALOGMASA.com – Ketua TP PKK Kabupaten Pasuruan, drg. Merita Atiesta Yudi, mengajak masyarakat untuk ikut menjaga dan merawat Candi Sumber Tetek, salah satu situs bersejarah peninggalan Kerajaan Majapahit.

Ajakan tersebut disampaikan saat ia berkunjung ke Candi Belahan pada Jumat (8/8/2025) bersama rombongan, usai menghadiri acara Gerakan Masyarakat Minum Susu (Gemarin) di SDN 1 Jerukpurut, Gempol.

Setibanya di lokasi, Merita berbincang dengan petugas yang merawat candi peninggalan abad ke-11 pada masa Kerajaan Kahuripan. Candi Belahan diyakini dibangun pada tahun 1049 Masehi. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyempatkan diri membasuh muka di sumber air yang keluar dari patung di kompleks candi.

Menurut keterangan Sunan (28), salah satu penjaga candi yang ditemui pada Sabtu (9/8/2025), kunjungan ibu bupati disertai anggota dewan dan rombongan lainnya.

“Beliau datang ke sini, sempat berkeliling, dan membasuh muka di sumber air,” jelas Sunan.

Berdasarkan catatan sejarah, Candi Belahan terletak di kawasan hutan yang dikelola Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan, tepatnya di petak 10A Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Betro, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Penanggungan. Secara administratif, situs ini berada di Desa Wonosunyo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan.

Candi Sumber Tetek sendiri merupakan salah satu cikal bakal Candi Patirtan Jolotundo yang dibangun oleh Raja Airlangga. Keduanya berada di lereng Gunung Bekal—Candi Patirtan Jolotundo di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, dan Candi Sumber Tetek di lereng utara Gunung Penanggungan.

Konon, Candi Belahan dibangun oleh Raja Airlangga sebagai tempat mandi permaisurinya. Di dalam kompleks candi terdapat kolam dengan patung Dewi Laksmi dan Dewi Sri yang diukir dari batu andesit. Sumber air yang mengalir melalui payudara kedua patung inilah yang membuat masyarakat menyebutnya sebagai “Candi Sumber Tetek”.

(Abi/Wj)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×