PASURUAN, DIALOGMASA.com – Peringatan Hari Santri Nasional, yang jatuh setiap 22 Oktober, menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali semangat perjuangan dan pengabdian para santri bagi bangsa. Pada tahun 2025, peringatan ini bertepatan dengan Rabu, 22 Oktober 2025 (30 Rabiul Akhir 1447 H).
Hari Santri lahir dari semangat Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada tahun 1945, yang membakar semangat juang para santri di seluruh nusantara dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Samsul Hidayat, saat dikonfirmasi pada Sabtu (19/10), menegaskan bahwa Hari Santri tidak hanya diperingati sebagai agenda seremonial, melainkan juga sebagai refleksi atas kontribusi besar pesantren dan santri dalam pembangunan bangsa.
“Santri hari ini tidak hanya berjuang di bidang keagamaan, tetapi juga harus tampil di berbagai sektor — pendidikan, ekonomi, teknologi, hingga sosial kemasyarakatan. Dengan semangat Jihad Santri Jayakan Negeri, para santri diharapkan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai keislaman dan keindonesiaan,” ujar Samsul.
Lebih lanjut, Samsul menegaskan bahwa DPRD Kabupaten Pasuruan berkomitmen mendorong kebijakan daerah yang berpihak pada penguatan pendidikan pesantren dan kesejahteraan santri. Bentuk dukungan tersebut diwujudkan melalui regulasi serta penganggaran yang memperkuat peran pesantren sebagai pusat pendidikan dan pemberdayaan umat.
“Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tapi juga pusat pemberdayaan masyarakat yang berperan penting dalam membangun karakter dan moral bangsa,” tambahnya.
Samsul juga mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan peringatan Hari Santri sebagai momentum memperkuat sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan pesantren dalam mewujudkan Kabupaten Pasuruan yang religius, maju, dan berdaya saing. (Abi/Wj)
