Khofifah Sebut IPM Jatim Masuk Kategori Tinggi, Akademisi Ingatkan Pemerataan

Diary Warda
3 Min Read

Khofifah Sebut IPM Jatim Masuk Kategori Tinggi, Akademisi Ingatkan Pemerataan

Diary Warda
3 Min Read

PASURUAN, DIALOGMASA.com — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan bahwa capaian pembangunan di Jawa Timur terus menunjukkan tren positif. Salah satunya ditunjukkan melalui peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang kini mencapai 75,7.

Hal itu disampaikan Khofifah saat menghadiri Upacara Peringatan Sumpah Pemuda ke-97 di Taman Chandra Wilwatikta, Selasa lalu (28/10). Dalam amanatnya, ia menilai bahwa keberhasilan pembangunan tersebut tidak lepas dari peran generasi muda sebagai penggerak utama perubahan di Jawa Timur.

“Provinsi Jawa Timur menyambut dengan semangat bulan pemuda dan peringatan Sumpah Pemuda ke-97. Bonus demografi dengan komposisi penduduk muda yang besar, yakni 20,87 persen atau lebih dari 8 juta jiwa, menjadi kekuatan demografi dan intelektualitas yang luar biasa,” ujar Khofifah.

Ia menjelaskan, selain IPM yang meningkat, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Jawa Timur juga menurun menjadi 3,1 persen, lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional.

Capaian ini menurutnya menjadi bukti bahwa berbagai program pembangunan, terutama di sektor pendidikan dan kesehatan, telah berjalan dengan baik.

“Anak-anak SMA, SMK, dan Madrasah Aliyah diterima di perguruan tinggi, baik melalui jalur tes maupun tanpa tes, menjadi yang tertinggi di Indonesia,” tambahnya.

Lebih jauh, Khofifah menekankan bahwa pembangunan Jawa Timur tidak hanya berorientasi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada pembentukan karakter, mental, dan akhlak generasi muda. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama pemuda, untuk terus meningkatkan kompetensi agar mampu menjawab tantangan dunia kerja dan industri.

“Pembangunan Jawa Timur bukan hanya berorientasi pada visi, tetapi juga pembangunan karakter, mental, dan akhlak,” tegasnya.

Sementara itu, Agus, dosen kebijakan publik, mengapresiasi capaian IPM Jawa Timur yang meningkat. Namun ia mengingatkan bahwa keberhasilan tersebut perlu diikuti dengan pemerataan manfaat dan kemampuan distribusi program di seluruh wilayah.

“Kenaikan IPM memang menggambarkan peningkatan harapan hidup, akses pendidikan, dan pendapatan. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana manfaat program pembangunan bisa dirasakan merata, termasuk di kantong-kantong kemiskinan dan wilayah dengan disparitas tinggi,” jelas Agus.

Agus juga menyoroti laju pertumbuhan ekonomi Jawa Timur yang menurutnya masih bersifat inkremental, bukan transformasional.

“Jika saya hitung, pertumbuhan ekonomi 2021–2024 sekitar 2,55 persen. Angka itu tergolong baik, tetapi belum menunjukkan perubahan besar. Pertumbuhan rata-ratanya masih di bawah satu persen,” terangnya.

Ia pun menyarankan agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur lebih berbasis data dalam menyusun rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJM).

“Rencana penyusunan RPJM harus dibuat lebih strategis dan berbasis data agar arah pembangunan benar-benar tepat sasaran,” pungkasnya.

Peringatan Sumpah Pemuda ke-97 tahun ini mengusung tema “Pemuda Bergerak, Indonesia Bersatu”, yang menegaskan kembali pentingnya semangat dan partisipasi generasi muda dalam mendorong kemajuan bangsa. (FZ/WD)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×