Universitas Yudharta Menyalakan Gerak Desa: Condro Bangun Kemandirian dari Singkong hingga Wisata

gayuh
3 Min Read

Universitas Yudharta Menyalakan Gerak Desa: Condro Bangun Kemandirian dari Singkong hingga Wisata

gayuh
3 Min Read

PASURUAN, DIALOGMASA.com – Program PM BEM Berdampak 2025 di Desa Condro, Kecamatan Gempol, terus menunjukkan dampak positif bagi masyarakat. Melalui pendekatan tiga pilar pemberdayaan, program ini menyasar kelompok tani dan Pokdarwis untuk memperkuat manajemen usaha, meningkatkan diversifikasi produksi, serta memaksimalkan pemasaran digital.

“Kegiatan PM BEM Berdampak 2025 dirancang menyentuh tiga aspek utama: manajemen, produksi, dan pemasaran,” ujar salah satu koordinator program, Rabu (5/11/2025).

Penguatan Manajemen Keuangan Petani

Pada pilar manajemen, warga dilatih untuk mengelola keuangan usaha tani secara tertib dan transparan. Peserta dikenalkan dengan aplikasi pencatatan digital guna mempermudah pemantauan arus kas dan perencanaan usaha jangka panjang.

Diversifikasi Produk Berbasis Singkong

Pilar produksi dan teknologi difokuskan pada pengembangan olahan singkong menjadi produk bernilai tambah. Selain pelatihan pengolahan, petani juga dibekali kemampuan merawat mesin produksi agar teknologi yang diberikan dapat dimanfaatkan berkelanjutan.

Optimalisasi Promosi Lewat Pemasaran Digital

Untuk memperluas jangkauan pasar, pelatihan pemasaran digital diberikan kepada kelompok tani dan Pokdarwis. Mereka dilatih membuat konten promosi, serta memanfaatkan platform daring agar produk dan potensi wisata Desa Condro dikenal lebih luas.


Pengembangan Desa Wisata Tangguh Bencana

Sebagai wilayah yang berada di kawasan rawan bencana, Pokdarwis Desa Condro juga mendapatkan pelatihan manajemen wisata berbasis mitigasi risiko. Hal ini diharapkan mampu menciptakan destinasi yang aman dan ramah bagi pengunjung.

“Inilah wujud nyata kolaborasi antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan kearifan lokal,” ungkap Koordinator Program, Aminullah.


Manfaat Mulai Terasa di Masyarakat

Program ini tidak hanya berhenti pada pelatihan, tetapi dilanjutkan dengan pendampingan intensif dan evaluasi lapangan. Dampaknya mulai dirasakan oleh warga.

“Kami kini bisa mencatat keuangan dengan rapi dan belajar membuat olahan baru dari singkong. Terima kasih kepada tim PM BEM,” tutur Yaqut, anggota kelompok tani.

Perwakilan Pokdarwis juga menyampaikan bahwa pelatihan mitigasi bencana membuat pengelolaan wisata menjadi lebih siap dan berkelanjutan.


Program PM BEM Berdampak 2025 menjadi bukti nyata komitmen Universitas Yudharta Pasuruan dalam menghadirkan ilmu yang memberdayakan dan teknologi yang relevan bagi kehidupan masyarakat.

Desa Condro kini melangkah lebih percaya diri — mandiri secara ekonomi, siap dalam pariwisata, dan kokoh dengan kearifan lokal yang diperkuat ilmu pengetahuan. (Ali/Wj)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×