PASURUAN (dialogmasa.com) – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengapresiasi “Kurma Park” di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, sebagai destinasi wisata edukasi ramah Muslim yang berpotensi mendukung pengembangan wisata halal di Indonesia.
Dalam acara “Diskusi Bareng Komunitas (Di BaTas)” yang digelar di Kurma Park Jumat kemarin 26 Juli 2024, Sandiaga menyatakan bahwa kehadiran kebun kurma yang subur di Pasuruan diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Sandiaga menjelaskan bahwa Indonesia, sebagai pemimpin global dalam wisata halal, harus terus memperkuat layanan ini. Dengan populasi Muslim yang besar, potensi pasar wisata halal sangat besar dan inklusif, melayani pengunjung dari berbagai latar belakang.
“Wisata halal adalah tambahan layanan yang menyenangkan bagi semua pengunjung, bukan hanya untuk wisatawan Muslim,” ujar Sandiaga.
Pada tahun 2024, Kemenparekraf memprioritaskan peningkatan beberapa program terkait wisata halal, termasuk sertifikasi halal di Desa Wisata dan dukungan terhadap industri fesyen Muslim.
Pasuruan telah menunjukkan kemajuan signifikan dengan kunjungan wisatawan yang mencapai sekitar 1,2 juta pada semester pertama tahun ini, berkat kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta.
Sekda Kabupaten Pasuruan, Yudha Triwidya Sasongko, mengungkapkan bahwa potensi pariwisata dan ekonomi kreatif di Pasuruan semakin meningkat. Sementara itu, Hj. Rusti Widayati, pemilik Kurma Park, menceritakan bahwa usaha kebun kurma ini hadir setelah penelitian mendalam, menghadirkan pengalaman yang mirip dengan suasana di Madinah, Saudi Arabia.
Acara tersebut dihadiri juga oleh Staf Khusus Menparekraf Ario Prawiseso, Plt. Direktur MICE Itok Parikesit, Kadisbudpar Provinsi Jawa Timur Evy Afianasari, Kadisparbud Kabupaten Pasuruan Agus Hari Wibawa, serta berbagai pejabat dan tokoh masyarakat. (Ali/WJ)
