Belajar Membangun Negara dari Sukses Negara Syiah Iran

gayuh
2 Min Read

Belajar Membangun Negara dari Sukses Negara Syiah Iran

gayuh
2 Min Read

SUDUT PANDANG, DIALOGMASA.com — Negara Islam yang dinilai paling berhasil membangun negara dan memberi contoh bagaimana sebuah negara dikelola dengan baik adalah Iran, negara yang bermazhab Syiah.

Iran pernah berada dalam kondisi tanpa hutang meskipun menghadapi embargo ekonomi, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Namun demikian, negara tersebut mampu berdiri sebagai negara yang kuat.

Sebaliknya, kita melihat negara-negara yang dipengaruhi paham Wahabi. Walaupun memiliki kekayaan melimpah, mereka tetap bergantung pada Amerika. Negara-negara Sunni dinilai gagal membangun negara secara mandiri. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas penduduk Sunni pun dianggap belum berhasil; negara ini dipenuhi perilaku koruptif dan tata kelola yang berantakan.

Contoh lainnya adalah Afganistan dan Bangladesh, keduanya negara Sunni yang masuk kategori negara miskin. Dalam konteks ini, Iran tampil menonjol sebagai negara Syiah yang dinilai cukup luar biasa.

Salah satu cerita menarik adalah ketika Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, berkunjung ke Indonesia. Saat hendak kembali, ia didemo oleh aktivis perempuan yang dipimpin Ratna Sarumpaet. Aksi tersebut sempat dihalangi oleh pasukan pengamanan Istana Kepresidenan Indonesia. Ahmadinejad kemudian menoleh dan berkata, “Biarkan dia ke sini, saya ingin berdialog.”

Ratna Sarumpaet mendekat dan terjadi dialog dalam bahasa Inggris. Ia menuding Iran sebagai negara yang menindas perempuan dan melanggar hak asasi manusia.

Ahmadinejad tersenyum dan menjawab, “Jangan menganggap bercadar itu penindasan. Jangan menganggap bahwa memakai jubah atau berkudung adalah penindasan.”

Ia kemudian melanjutkan, “Saya ingin tahu, berapa banyak perempuan di negara Anda yang memiliki kemampuan dalam fisika kuantum? Berapa banyak perempuan di Indonesia yang mampu menguasai ilmu nuklir?” Ratna Sarumpaet tidak dapat menjawab.

Ahmadinejad kembali mengatakan, “Di negara kami, jumlahnya sangat banyak. Fisika kuantum adalah ilmu fisika tertinggi dan paling rumit, dan teknologi paling tinggi di dunia adalah teknologi nuklir. Silakan datang ke negara kami, saya akan tunjukkan betapa banyak perempuan hebat di Iran.”

Penulis: Maulana Sholahodin, Aktivis sekaligus Santri Tradisional Pasuruan

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×