OPINI, DIALOGMASA.com – Maraknya rokok ilegal bukan hanya soal pelanggaran cukai. Ini adalah gejala dari bencana ekonomi yang semakin nyata di depan mata. Ketika daya beli masyarakat terus merosot, dan harga kebutuhan makin tinggi, pilihan-pilihan ekstrem mulai diambil. Salah satunya: beralih ke rokok ilegal yang murah meriah.
Industri rokok legal kini berada di ambang kehancuran. Gudang Garam, salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, diberitakan mengalami kerugian besar dan berpotensi melakukan PHK massal. Jika pemain besar saja mulai kolaps, bagaimana dengan yang kecil?
Saya melihat ini sebagai imbas langsung dari arah kebijakan ekonomi yang tidak berpihak pada kestabilan masyarakat. Banyak pelaku usaha hari ini merasa bingung—bukan hanya bagaimana memproduksi, tapi juga bagaimana menjual produk mereka, karena uang tidak lagi beredar dengan sehat di masyarakat.
Di tengah tekanan itu, muncul satu fakta mencengangkan: mesin pencetak rokok kini bisa dibeli di e-commerce seperti Lazada dan TikTok Shop dengan harga di bawah satu juta rupiah. Dulu, harga mesin seperti ini puluhan miliar. Kini, siapa pun bisa memproduksi rokok secara ilegal dari rumah. Home industry rokok ilegal menjamur.
Kondisi ini tidak hanya merugikan produsen legal, tapi juga negara. Pendapatan dari cukai rokok menurun drastis, sementara pengawasan hukum seringkali tidak menyentuh akar masalah. Penjual kecil ditindak, namun pengedar besar tetap bebas beroperasi. Ini sangat merusak tatanan.
Sebagai Bupati LIRA Kabupaten Pasuruan, saya mengajak semua pihak, terutama pemerintah dan aparat penegak perda, untuk tidak bermain-main dengan amanah. Jangan sampai aparat justru menjadi bagian dari permainan kotor yang melindungi pengusaha rokok ilegal. Jaga integritas, dan berpihaklah pada masa depan bangsa.
Pemerintah harus segera ambil bagian:
- Lindungi industri legal agar tidak tumbang.
- Tertibkan pasar rokok ilegal hingga ke akar produksinya.
- Pulihkan kepercayaan masyarakat terhadap arah ekonomi.
Karena jika ini terus dibiarkan, maka bencana ekonomi yang saat ini terjadi akan semakin meluas dan merusak sendi-sendi usaha yang sah dan taat hukum. Negara tidak boleh kalah dari praktik-praktik ilegal yang tumbuh subur karena kelengahan kita sendiri.
Oleh: Muslim
Bupati LIRA Kabupaten Pasuruan
