ARTIKEL (dialogmasa.com) – Mayor Jenderal (Mayjen) Moersjid adalah seorang perwira tinggi di akhir masa kekuasaan Presiden Soekarno. Ia dikenal sebagai sosok yang tegas, lugas, dan saklek.
Contents
AdvertorialGM FKPPI Kabupaten Pasuruan Laporkan Ribka Tjiptaning ke Polres Terkait Ujaran ‘Soeharto Bunuh Jutaan Rakyat’Dies Natalis ke-48 SMKN 1 Buduran, Tampilkan Kreativitas dan Jiwa Entrepreneur SiswaKetua TP-PKK Kabupaten Pasuruan Harap KRPL Dukung Upaya Penurunan StuntingRSUD Bangil Imbau Masyarakat Waspadai Obesitas, Bisa Picu Penyakit SeriusKetua DPRD Harap Pembahasan APBD 2026 Tepat Waktu
Berikut beberapa fakta tentang Mayjen Moersjid:
- Lahir di Jakarta pada 10 Desember 1924.
Awalnya berdinas di PETA sebagai komandan pleton atau shodanco. - Setelah kemerdekaan, Moersjid menjadi Komandan Resimen Divisi Siliwangi.
- Di akhir masa kekuasaan Soekarno, Moersjid menjabat sebagai Deputi I Menpangad (Menteri/Panglima Angkatan Darat).
- Moersjid ditahan pada 8 Desember 1969 tanpa melalui proses pengadilan.
- Moersjid dibebaskan pada tahun 1973, dan tidak lama setelahnya memutuskan untuk berhenti dari karier militernya.
- Moersjid wafat pada 13 Agustus 2008, dalam usia 83 tahun.
Beberapa peristiwa yang pernah dialami Moersjid, antara lain:
- Moersjid pernah terlibat dalam peristiwa antara hidup dan mati, seperti ketika sekelompok tentara datang untuk menangkapnya pada malam 1 Oktober 1965.
- Moersjid pernah berdiam di dalam sebuah gubuk di masa perang, di mana sebuah granat tiba-tiba jatuh di atap gubuk tersebut, tetapi tidak meledak.
- Moersjid pernah dihujani peluru oleh seorang yang tidak dikenal, tapi secara ajaib tidak ada satupun tembakan yang mengenai dirinya.
Sumber :
Indonesiadefense, Historia, Okezone

