PASURUAN (dialogmasa.com) – Menteri pendidikan dasar dan menengah (mendikdasmen), bapak Abdul Mu’ti mempunyai sebuah gagasan baru yaitu deep learning.
Namun bapak Abdul Mu’ti mengatakan “deep learning itu bukan kurikulum melainkan pendekatan belajar,” ungkap beliau seperti dikutip dari kompas tanggal (09/11).
Karekter pembelajaran ini fokus mencari konsep memecahkan masalah, aktif berinteraksi, menggabungkan berbagai modul belajar, dan menerapkan pembelajaran ke kehidupan nyata.
Tentang pendidikan, pelajar Pasuruan menilai bahwa kelengkapan fasilitas masih menjadi pekerjaan rumah.
”Pendidikan indonesia masih kurang dari sisi fasilitas di desa terpencil, serta akses sekolah bagi masyarakat miskin,” ungkap ika seorang pelajar dari salah satu SMK di Pasuruan Kepada dialog masa Rabu, (13/11/24).
Adapun Deep learning dimata salah satu guru di Pasuruan, Hatila cukup bagus namun menjadi beban baru bagi guru.
“Menurut saya baik, karena akan memudahkan guru dan siswa dalam berkomunikasi dan berinteraksi, tetapi menjadi beban guru karena harus belajar memahami karakter siswa lagi, agar pembelajaran mudah mereka terima,” ungkapnya. (Al/tim)