Defisit Anggaran Rp196 Miliar, PAD Diproyeksikan Naik

Diary Warda
3 Min Read

Defisit Anggaran Rp196 Miliar, PAD Diproyeksikan Naik

Diary Warda
3 Min Read

PASURUAN (dialogmasa.com) – Mulai hari Senin (11/11), DPRD Kabupaten Pasuruan bersama Pemkab mulai membahas APBD 2025 di sidang paripurna Raperda tentang APBD 2025. Ini merupakan tahun pertama bagi Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Nurkholis, menggelar rapat dengan eksekutif.

Dalam penyampaian Nota Pengantar yang disampaikan oleh Pj Bupati di depan 50 anggota DPRD, salah satu poin utama adalah proyeksi defisit anggaran yang cukup signifikan di rencana anggaran tahun 2025.

Nurkholis menjelaskan bahwa meskipun ada kenaikan pada pendapatan daerah, yang sebagian besar berasal dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Pendapatan Transfer, struktur belanja daerah pada 2025 masih akan mencatatkan defisit sebesar Rp196,74 miliar. Defisit ini terjadi akibat selisih antara total pendapatan daerah yang diproyeksikan sekitar Rp3,82 triliun, sementara total belanja yang direncanakan sebesar Rp4,02 triliun.

“Defisit ini memang menjadi tantangan besar bagi Pemkab Pasuruan pada tahun depan. Namun, kami telah menyiapkan strategi untuk menutupi kekurangan tersebut melalui pembiayaan daerah,” ujar Nurkholis.

Untuk menutupi defisit tersebut, Pemkab Pasuruan merencanakan pembiayaan netto sebesar Rp196,74 miliar, dengan rincian penerimaan pembiayaan sebesar Rp200 miliar, sementara pengeluaran pembiayaan yang diperkirakan sebesar Rp3,26 miliar.

Pemkab berharap pembiayaan ini dapat digunakan dengan bijaksana guna memastikan stabilitas program-program pembangunan daerah tanpa menambah beban fiskal yang tidak perlu di tahun depan.

Meskipun defisit anggaran menjadi perhatian utama, masih ada kabar baik soal pendapatan daerah. Pemkab Pasuruan memproyeksikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada 2025 akan mencapai Rp920,34 miliar, sedangkan Pendapatan Transfer dari pusat diperkirakan sebesar Rp2,83 triliun. Ini menjadi sinyal positif bahwa perekonomian daerah mulai menunjukkan perbaikan meskipun ada tekanan anggaran.

Dalam hal belanja, Nurkholis merinci beberapa pos yang akan mendapatkan alokasi terbesar, antara lain belanja operasi yang direncanakan sebesar Rp3,03 triliun. Di dalamnya termasuk anggaran untuk belanja pegawai, barang dan jasa, serta belanja sosial yang tetap menjadi prioritas. Selain itu, belanja tidak terduga sebesar Rp30 miliar dan belanja transfer sebesar Rp639,57 miliar juga tercatat dalam rancangan anggaran.

Pemerintah Kabupaten Pasuruan dihadapkan pada tantangan untuk memastikan bahwa pembiayaan yang direncanakan dapat digunakan secara efisien dan tidak memperburuk ketahanan fiskal daerah.

“Dalam kondisi seperti ini, kami tidak hanya berharap pada pembiayaan dari luar, tetapi juga perlu memperkuat potensi PAD dan memaksimalkan efisiensi belanja. Kami harus memastikan setiap rupiah yang dibelanjakan membawa manfaat maksimal bagi masyarakat,” tegas Nurkholis.

Dalam rangka menyongsong tahun pertama kepemimpinannya sebagai Pj Bupati, Nurkholis berharap bisa bekerja dan bersinergi dengan DPRD untuk memastikan pembahasan dan pengesahan APBD 2025 berjalan lancar dan tepat waktu.

Di akhir penyampaian Nota Pengantar, Nurkholis berharap APBD yang disusun ini dapat membawa dampak positif untuk pembangunan daerah, meskipun harus menghadapi defisit yang cukup besar di awal tahun anggaran. (Abi/Wj)

 

 

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×