PASURUAN, DIALOGMASA.com — Kondisi ekonomi nasional yang belum sepenuhnya stabil dinilai turut berdampak pada perlambatan aktivitas ekonomi di daerah, termasuk Kabupaten Pasuruan. Hal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Hukum dan Bisnis Institut dan Bisnis Yadika Pasuruan, Agus Andi Subroto, dalam keterangannya pada Jumat (24/10/25).
Agus menjelaskan bahwa fluktuasi harga kebutuhan pokok dan melemahnya daya beli masyarakat merupakan konsekuensi dari ketidakpastian ekonomi global yang masih berlanjut. Meski demikian, ia menilai arah kebijakan ekonomi nasional sudah berada di jalur pemulihan.
“Tantangannya ada pada bagaimana kebijakan makro dapat benar-benar dirasakan dampaknya di level mikro, terutama di daerah seperti Pasuruan,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa penguatan ekonomi lokal berbasis potensi wilayah menjadi kunci agar masyarakat tidak terlalu bergantung pada dinamika ekonomi pusat.
Lebih lanjut, Agus menyoroti lemahnya perputaran modal di sektor produktif sebagai faktor utama melambatnya aktivitas ekonomi daerah. Menurutnya, banyak pelaku usaha kecil dan menengah di Pasuruan masih kesulitan mengakses pembiayaan murah dan berkelanjutan.
“Produktivitas sektor pertanian juga belum sepenuhnya terintegrasi dengan rantai pasok industri lokal. Hal inilah yang menyebabkan roda ekonomi daerah berjalan lambat,” katanya.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia usaha, dan perguruan tinggi untuk memperkuat ekosistem ekonomi berbasis inovasi.
Terkait kebijakan ekonomi pemerintah pusat, seperti pengendalian inflasi dan kebijakan moneter, Agus menilai langkah tersebut sudah cukup tepat untuk menjaga kestabilan ekonomi nasional. Namun, efektivitas kebijakan itu, lanjutnya, bergantung pada kemampuan daerah dalam mengimplementasikan kebijakan turunan yang adaptif.
“Kabupaten Pasuruan perlu memastikan distribusi bahan pokok tetap lancar, memperkuat peran UMKM, dan menjaga iklim investasi tetap kondusif,” tutur Agus.
Ia berharap sinergi antara kebijakan pusat dan daerah dapat menjadi faktor penentu bagi ketahanan ekonomi lokal di tengah ketidakpastian global. (FZ/WD)

