PASURUAN, DIALOGMASA.com –
Bermain di kandang sendiri dengan dukungan suporter fanatik, Bangil FC justru harus angkat koper dari ajang Pasuruan Super League. Tim tuan rumah kalah lewat drama adu penalti melawan Nguling FC pada laga perempat final yang digelar di Stadion Pogar, Bangil, Senin (22/9/2025) sore.
Kekalahan ini jelas di luar prediksi banyak pihak, mengingat Bangil FC diperkuat sejumlah pemain berpengalaman dan tampil penuh semangat di hadapan ribuan pendukungnya.
Dari pantauan di lapangan, jalannya pertandingan sejak babak pertama berlangsung imbang. Kedua tim saling jual beli serangan, membuat penonton tegang di tribun. Nguling FC sempat unggul lebih dulu 2-1 di menit awal pertandingan.
Situasi sempat memanas ketika suporter Nguling memprotes keras keputusan wasit yang dianggap merugikan timnya, khususnya saat striker Ali Kacong dijatuhkan di kotak penalti namun tidak diganjar tendangan 12 pas. Berkat sigapnya panitia dan ofisial, situasi dapat segera diredam.
Memasuki babak kedua, Bangil FC meningkatkan intensitas serangan dengan melakukan beberapa pergantian pemain. Upaya itu membuahkan hasil ketika mereka berhasil menyamakan kedudukan 2-2 lewat tendangan keras dari luar kotak penalti di menit-menit akhir.
Skor imbang bertahan hingga 90 menit, memaksa pertandingan dilanjutkan ke babak adu penalti. Keberuntungan akhirnya berpihak pada Nguling FC setelah dua penendang Bangil FC gagal mengeksekusi dengan baik, salah satunya membentur mistar gawang. Nguling FC pun menang dengan skor 5-3.
Pelatih Nguling FC, Slamet Cikung, mengaku bersyukur atas kemenangan penting tersebut.
“Alhamdulillah tim kami bisa meraih kemenangan meski lewat adu penalti. Memang tadi lawan bermain cukup keras, tapi para pemain bisa mengatasinya. Untuk kinerja wasit, saya rasa masih dalam taraf normal,” ujarnya usai laga.
Kemenangan ini membawa Nguling FC melaju ke semifinal, sementara Bangil FC harus merelakan langkahnya terhenti lebih cepat meski tampil di kandang sendiri.
(Abi/Wj)
