PASURUAN, DIALOGMASA.com – Pemerintah Kabupaten Pasuruan segera merealisasikan pembangunan dua bendung di wilayah Kecamatan Gempol yang sebelumnya mengalami kerusakan akibat bencana alam. Kerusakan pada bangunan pengatur saluran irigasi ini telah menyebabkan kesulitan air di sejumlah desa saat musim tanam.
Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Tata Ruang bersama pihak kontraktor telah melakukan peninjauan dan pengukuran di lokasi Bendung D.I. Selang, Desa Wonosari, pada Kamis (03/07).
“Tadi pihak dinas dan kontraktornya sudah melakukan peninjauan. Mudah-mudahan pembangunan segera dimulai,” ujar Kepala Desa Wonosari, Dhamanhuri.
Ia menambahkan, setidaknya tiga desa terdampak akibat jebolnya pondasi Bendung Selang dua tahun silam, yakni Desa Wonosari, Jerukpurut, dan Bulusari. Para petani di wilayah tersebut sangat menantikan rehabilitasi bendung karena selama ini mengalami kesulitan mengairi lahan pertanian.
“Kalau desa atau petani diminta iuran untuk membangun, jelas tidak mungkin karena butuh anggaran besar. Kami bersyukur tahun ini akan dibangun,” imbuh Dhamanhuri.
Sementara itu, Kepala Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya, dan Tata Ruang, Heru Feryanto, belum dapat dikonfirmasi. Saat dihubungi melalui ponselnya, yang bersangkutan tidak merespons meskipun nada sambung aktif.
Sebelumnya diberitakan, Pemkab Pasuruan mendapatkan anggaran hibah dari BNPB Pusat untuk merehabilitasi sejumlah proyek infrastruktur, termasuk dua bendung di Gempol. Di antaranya:
- Rehabilitasi Bendung D.I. Mojokopek (Sayap Kiri dan Lantai Hilir) di Desa Ngerong, dengan pagu anggaran sebesar Rp1.482.214.000. Proyek ini dimenangkan oleh CV Tirta Karya Utama, Desa Sumbersuko, Kecamatan Purwosari, dengan nilai penawaran Rp1.266.666.600.
- Rehabilitasi Bendung D.I. Selang (Sayap Kanan dan Lantai Hilir) di Desa Wonosari, dengan pagu anggaran sebesar Rp5.104.975.000. Proyek ini dikerjakan oleh CV Anugrah Perdana, Jalan Niaga II No. 104, Purwosari, dengan nilai penawaran Rp4.333.333.333.
(abi/wj)