PASURUAN, DIALOGMASA.com — Meski telah diterbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang efisiensi belanja dalam pelaksanaan APBN dan APBD, sejumlah program daerah di Kabupaten Pasuruan justru mengalami kenaikan anggaran cukup signifikan pada P-APBD 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
Dari struktur anggaran yang diajukan, belanja hibah tercatat naik dari Rp 136,6 miliar pada tahun 2024 menjadi Rp 164,7 miliar di P-APBD 2025. Belanja modal juga mengalami lonjakan, dari Rp 385,6 miliar di tahun 2024 menjadi Rp 514,5 miliar tahun ini.
Secara rinci, kenaikan belanja modal terdiri dari:
- Belanja modal peralatan dan mesin sebesar Rp 251,9 miliar, naik dari Rp 208,5 miliar.
- Belanja gedung dan bangunan Rp 109 miliar, naik dari Rp 67,4 miliar.
- Belanja jalan, jaringan, dan irigasi Rp 145,1 miliar, naik dari Rp 107,8 miliar.
- Belanja aset tetap lainnya Rp 8,3 miliar, naik dari Rp 6,6 miliar.
- Belanja bagi hasil juga meningkat menjadi Rp 66,5 miliar dari Rp 54,6 miliar.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Bupati Pasuruan KH. Sobih Asrori menegaskan bahwa kenaikan anggaran di sejumlah program merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah dalam menuntaskan janji-janji kampanye yang dituangkan dalam visi dan misi kepala daerah.
“Perlu dicatat, penganggaran sudah sesuai regulasi dan masuk dalam skema P-APBD. Instruksi Presiden tentang efisiensi tetap kami jalankan, terutama untuk belanja yang dianggap tidak prioritas. Namun, program-program prioritas yang menjadi janji Bupati dan Wakil Bupati kepada masyarakat tetap kami masukkan,” ujar Gus Sobih, Jumat (19/7/2025).
Ia memastikan, kenaikan sejumlah pos belanja tersebut tidak akan mengurangi alokasi anggaran untuk pelayanan dasar yang menjadi urusan pemerintahan wajib.
“Kenaikan anggaran ini tetap memperhatikan prioritas utama, tanpa mengorbankan pelayanan dasar kepada masyarakat,” tegasnya.
Dengan adanya penyesuaian P-APBD ini, pemerintah daerah berharap pembangunan dapat lebih optimal, khususnya untuk mendukung program-program strategis yang langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. (Abi/Al)
