PASURUAN (dialogmasa.com) – Eksistensi Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), yang merupakan kepanjangan tangan Pemerintah Daerah dalam memberikan pelayanan di bidang informasi dan komunikasi kepada masyarakat, hampir mati suri akibat dampak pandemi Covid-19 silam. Dari total 139 binaan desa/kelurahan, faktanya hanya 27 yang masih aktif.
Kondisi tersebut menjadi perhatian serius dari Pemkab Pasuruan melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kabupaten Pasuruan untuk mengoptimalkan kembali fungsi KIM dengan cara gencar melaksanakan sejumlah program kerja yang difokuskan pada pemberdayaan dan pengembangan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).
Affandi, Ketua Forum KIM Kabupaten Pasuruan, menyatakan bahwa kurang eksisnya KIM di Kabupaten Pasuruan, yang cenderung menurun, disebabkan oleh dampak pandemi Covid-19 serta rendahnya dukungan dari pemerintah desa setempat.
“Juga ada kendala SDM dan kurangnya dukungan dari desa. Padahal fungsi KIM sangat positif untuk mempromosikan program serta keunggulan desa mereka,” jelasnya.
Dia menambahkan bahwa manfaat desa yang memiliki KIM adalah dapat memaksimalkan potensi desa, seperti sektor wisata, pembangunan, produk unggulan, dan lainnya. Tahun 2025, Kominfo berencana mengaktifkan kembali KIM serta mengajak desa-desa yang belum memiliki KIM untuk menganggarkannya di Siskuides.
Kepala Dinas Kominfo, Ridwan Haris, yang dikonfirmasi melalui Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Dinas Kominfo, Arifin, menjelaskan bahwa pihak Diskominfo akan memfasilitasi desa-desa yang belum memiliki KIM atau yang belum optimal dengan pelatihan dan penguatan SDM.
Selain itu, Diskominfo juga akan menyediakan sarana jaringan, perangkat komputer, serta kelengkapan lainnya yang dibutuhkan.
Misalnya, fasilitas untuk mengembangkan proses diskusi melalui pembentukan forum diskusi, pengembangan implementasi informasi yang telah diakses, serta perluasan jangkauan diseminasi informasi dari kelompok kepada masyarakat lainnya. (Abi/Wj)
