HR Club Cari Solusi Agar Pasuruan Tetap Jadi Kawasan yang Dicintai Investor

Diary Warda
5 Min Read

HR Club Cari Solusi Agar Pasuruan Tetap Jadi Kawasan yang Dicintai Investor

Diary Warda
5 Min Read

PASURUAN (dialogmasa.com) – HR Club, organisasi yang terdiri dari gabungan HRD perusahaan-perusahaan di Kabupaten Pasuruan, menggelar rapat kerja di Finna Golf, Sabtu (22/2/2025).

Dalam rapat kerja ini, hadir semua anggota HR Club serta perwakilan dari Pemkab Pasuruan, seperti Kepala DLH Taufiqul Ghony dan Kepala DPMPTSP Syaifuddin Ahmad.

Ada juga stakeholder terkait, termasuk di dalamnya perwakilan dari para pegiat atau aktivis serta jurnalis yang aktif di Kabupaten Pasuruan.

Kepada sejumlah wartawan, Ketua HR Club Kabupaten Pasuruan, Wahyu Budi Priyanto, menuturkan bahwa rapat kerja kali ini memang sengaja mengundang banyak pihak.

Dia mengaku langkah ini bertujuan untuk merumuskan kerja HR Club ke depan. Karena dibutuhkan masukan dari beberapa pihak, maka banyak pihak diundang untuk duduk bersama.

“Muaranya satu, kami ingin bagaimana ke depan Kabupaten Pasuruan tetap menjadi jujukan atau tujuan akhir investor untuk investasi,” katanya.

Perlu diketahui juga bahwa daya tarik Kabupaten Pasuruan sebagai tempat investasi di mata investor sedikit menurun karena beberapa faktor.

“Mungkin karena posisi Kabupaten Pasuruan tidak lagi strategis, karena kabupaten atau kota di sekitar Pasuruan juga dilewati jalan tol,” lanjutnya.

Bisa juga, kata dia, karena UMK di Kabupaten Pasuruan cukup tinggi dan ada faktor-faktor lain yang diduga menjadi pemicu investor tidak lagi melirik Pasuruan.

“Nah, ini yang harus diantisipasi. HR Club ingin Pasuruan tetap menjadi kawasan yang seksi dan menarik untuk dijadikan investasi,” jelasnya.

Maka, dalam rapat kerja ini akan dibahas secara detail posisi HR Club dalam menjaga nilai dan daya tawar Pasuruan sebagai kabupaten ramah investasi.

“Kami butuh peran dari semua pihak untuk menjadi garda terdepan menjaga iklim investasi di Pasuruan tetap sehat dan kuat,” sambungnya.

Dia optimis beberapa faktor penghambat tersebut tetap bisa diantisipasi. Apalagi, Pasuruan memiliki pemimpin baru yang bersemangat tinggi membangun daerah ini.

Semangat Mas Bupati dan Gus Wabup Pasuruan dalam membawa Pasuruan lebih maju, sejahtera, dan berkeadilan menjadi bukti keseriusan pemerintah saat ini. Minimal, Pasuruan tidak kalah dengan kota lain.

“Semangat dari pimpinan Pasuruan yang baru ini juga memantik kami dari HR Club untuk bersama-sama berkolaborasi menjaga investasi di Pasuruan,” paparnya.

Dia yakin, 33 program prioritas Bupati dan Wakil Bupati Pasuruan bisa membangkitkan optimisme bahwa Pasuruan tetap menjadi daerah yang menarik untuk investasi.

Wahyu menilai persoalan-persoalan tersebut bisa dicarikan jalan tengah atau solusi sehingga investor tetap percaya dan mau berinvestasi di Pasuruan.

“Investasi di Pasuruan memang sangat dibutuhkan. Ini berkaitan dengan nasib Pasuruan ke depan. Maka, langkah-langkah strategis harus segera dimulai sekarang,” tegasnya.

Dia menyebut bahwa untuk menjaga iklim investasi, semua pihak harus terlibat dan bekerja sesuai perannya masing-masing. Misalnya, Pemkab harus menghadirkan layanan yang baik.

Sarana dan prasarana, serta semua layanan, harus dibenahi. Keamanan dan kenyamanan investor juga harus mendapat jaminan serta garansi.

Aktivis atau para pegiat juga berperan dalam hal kontrol investasi, termasuk media yang berperan sebagai kontrol dengan menyampaikan narasi optimisme.

“Ini yang kita gagas. Makanya, dalam rapat kerja ini, kami mengundang banyak pihak. Kami perlu mendapatkan masukan sebelum merumuskan program kerja,” tuturnya.

Wahyu juga berencana mengajukan audiensi dengan Bupati dan Wakil Bupati untuk bersama-sama mencari formula agar iklim investasi tetap terjaga.

“Mungkin setelah Pak Bupati pulang dari retreat, beliau ada waktu. Kami ingin duduk bersama membahas bagaimana agar Pasuruan tetap dicintai para investor,” sambungnya.

Kepala DPMPTSP, Syaifuddin Ahmad, menyebut bahwa keberadaan HR Club ini sangat strategis. Dia sepakat bahwa investasi bukan hanya tugas pemerintah daerah saja.

Namun, ada juga peran stakeholder terkait seperti HR Club. Jadi, tugas HR Club adalah menjembatani komunikasi antara pelaku usaha dan jajaran stakeholder di sekitarnya.

“Untuk menjaga Pasuruan tetap dicintai investor, sinergitas dan kolaborasi harus dilakukan. Itu adalah cara strategis untuk menarik investor datang ke Pasuruan,” urainya.

Ifud, sapaan akrabnya, juga sepakat bahwa perlu ada lompatan strategi agar Pasuruan tidak ditinggalkan para investor akibat beberapa kelemahan.

Kelemahan Pasuruan di mata investor harus segera diatasi. Celah itu harus segera ditutup agar investor tetap merasa Pasuruan adalah tempat yang nyaman untuk berinvestasi.

“Pasuruan menempati peringkat ketiga di Jawa Timur sebagai kabupaten dengan nilai investasi tinggi, sekitar Rp12 triliun. Ini harus dijaga, bahkan kalau bisa ditingkatkan,” tutupnya. (Abi/Wj)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×