PASURUAN (dialogmasa.com) – Saat terjadi kemacetan fatal di sekitar Gempol, para pengguna jalan roda empat kerap melintas di jalan Desa Carat, Kecamatan Gempol, sebagai alternatif, baik yang hendak ke Mojokerto dan sekitarnya.

Namun sayang, meski jalan tersebut sangat vital dalam mengatasi persoalan kemacetan lalu lintas, kondisi jalan kelas dua (aset Pemkab Pasuruan: red) sangat memprihatinkan. Badan jalan rusak parah, material baru berserakan, dan kerap menyebabkan para pengendara motor terjatuh di jalan, serta debu yang bertebaran mengotori rumah-rumah warga sekitar.

Dari pantauan Dialog Massa pada Rabu siang (24/10/2024), jalan sepanjang 500 meter ini kondisinya sudah tidak layak dilalui kendaraan karena kerusakan hampir merata di seluruh permukaan badan jalan. Lapis atas jalan dan lapis bawahnya tidak menyatu dengan dasar jalan.

Sumali, warga Desa Carat yang ditemui, berharap Pemkab Pasuruan tidak tinggal diam melihat kondisi aset jalan yang sudah bertahun-tahun rusak. Dirinya sering menemukan pengguna jalan yang terjatuh akibat roda motor tergelincir di bebatuan.

“Kalau musim kemarau, jalan berdebu karena banyak kendaraan yang melintas, baik roda dua maupun roda empat. Dulu pernah diukur oleh petugas, tapi kok sampai sekarang nggak ada kabarnya lagi,” tuturnya.

Yang menjadi pertanyaan, kenapa di sisi utara jalan hingga jalan nasional sudah dipaving, serta titik-titik perempatan Jurang Pelang, Desa Bulusari, juga sudah dipaving dua tahun lalu dengan anggaran miliaran rupiah, sedangkan di sisi tengah sepanjang 500 meter dibiarkan rusak parah selama hampir empat tahun lebih. (Abi/Wj)