PASURUAN (dialogmasa.com) – Kabupaten Pasuruan menggelar Deklarasi Open Defecation Free (ODF) di Pendopo Nyawiji Ngesthi Wenganing Gusthi Rabu, 31 Juli 2024.
Deklarasi ODF ini di adakan setelah Kabupaten Pasuruan dinyatakan sebagai daerah Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan setelah melalui penilaian dari tim verivikasi dari Jawa Timur.
Rasa syukur disampaikan oleh PJ Bupati Pasuruan atas Raihan ini, “Alhamdulillah, hari ini Kabupaten Pasuruan mendapat anugerah besar. Tim verifikator dari Jatim baru saja menyatakan Kabupaten Pasuruan ODF, bebas buang air besar sembarangan,” ujar Penjabat Bupati Pasuruan, Andriyanto.
Tim verifikasi melakukan penilaian di delapan kecamatan yang mewakili berbagai kondisi geografis, termasuk pedesaan, perkotaan, daerah aliran sungai, dan pegunungan. Andriyanto menambahkan.
“Tim verifikasi mengambil penilaian dari 8 kecamatan yang berbeda dimana setiap kecamatan yang didatangi 2 desa, dan itu mewakili pedesaan, perkotaan, daerah aliran sungai, dan pegunungan, dan yang paling sulit daerah aliran sungai,” tambahnya.
Dengan status ODF, Kabupaten Pasuruan kini layak untuk mengajukan diri sebagai Kabupaten Sehat. Namun, Andriyanto mengingatkan agar status ini tidak hanya berhenti sebagai penghargaan.
“Status Pasuruan sebagai kabupaten ODF harus dirawat. Saya menghimbau seluruh pihak, termasuk Dinas Kesehatan, puskesmas, camat, desa, dan forum kabupaten sehat, untuk terus menjaga dan mensosialisasikan gaya hidup sehat. Merubah kebiasaan bukan hal yang mudah.”
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pasuruan, Ani Latifah, menyoroti tantangan dalam merubah perilaku masyarakat.
“Tantangannya adalah merubah perilaku masyarakat yang belum terbiasa menggunakan jamban. Meskipun fasilitas sudah disediakan, beberapa masih memilih buang air besar di sungai atau aliran air. Kami terus melakukan sosialisasi dan edukasi, dan tidak boleh bosan dalam usaha ini.”
Latifah juga menekankan pentingnya menjaga predikat ODF. “Predikat ODF tidak hanya status semata tetapi harus dirawat dan dipelihara. Usaha terus dilakukan untuk memastikan kebiasaan buang air besar di jamban agar penyebaran penyakit yang berpotensi muncul dapat diminimalisir,” pungkasnya. (Ali/WJ)