PASURUAN (dialogmasa.com) – PJ Bupati Pasuruan, Andriyanto, menegaskan komitmen pemerintah dalam mengurangi disparitas penghasilan masyarakat. Hal itu ia sampaikan saat wawancara bersama sejumlah media di gedung Dewan, Rabu (07/08/24).
PJ Bupati Andriyanto mengatakan, “Tentunya disparitas antara penghasilan tinggi maupun rendah akan kita minimalisir.”
Andriyanto juga mengungkapkan capaian positif dalam penurunan pengangguran dan kemiskinan. “Terbukti dari hasil BPS kemarin adalah pengangguran terbuka sudah menurun, kemiskinan juga sudah menurun, dan kemudian disparitas menurun,” tegasnya.
Sementara itu, Dewi Mayasari dari BPS Kabupaten Pasuruan menjelaskan data kemiskinan tahun ini.
“2023 sebesar 9,24 persen, dan 2024 sebesar 8,63 persen. 0,61 poin persen penurunannya,” jelasnya pada 25 Juli 2024.
Dewi menjelaskan metode yang digunakan BPS, yaitu basic needs approach, yang melihat kemiskinan dari kemampuan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar. “Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan,” imbuhnya.
“Garis kemiskinan di Kabupaten Pasuruan tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp. 450.088 per kapita per bulan,” tutup Dewi.
Kusnadi dari LKPK menilai perlunya evaluasi definisi kemiskinan. “Jika yang dimaksud miskin itu pengeluaran per kapita per bulan di bawah Rp. 450.088, maka kinerja pemerintah bagus sekali. Namun, masyarakatnya tidak pernah bisa maju,” kata Kusnadi.
Dia menambahkan, “Pengeluaran 1 bulan Rp. 1 juta saja sudah sangat berat dan layak diperhatikan supaya berubah, apalagi di bawah itu!”
Kusnadi juga menyoroti kesenjangan sosial, “Kita harus perhatikan kesenjangan, di sebagian sisi ada yang mewah, di sisi lain kesulitan hidup terus dirasakan. Jika kita mau turun di masyarakat, saat ini banyak yang mengeluh ekonomi yang sulit, dan ini harus menjadi perhatian serius pemerintah,” pungkasnya. (Ali/WJ)