PASURUAN (dialogmasa.com) – Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan melakukan sidak proyek jembatan di Desa Bulukandang senilai Rp 2 miliar dikerjakan CV SBS Marta Group bersumber DBHC HT pada Senin (04/11) siang kemarin.para wakil rakyat juga melakukan pengecekan beberapa item bangunan yang masih proses pengerjaan.
Dalam sidak tersebut masih ditemukan pekerjaan pasangan batu di dasar jembatan tidak menggunakan mesin molen (pencampuran pasir dan semen ) tapi mereka menggunakan cangkul.
“Salah satunya campuran semen dan pasir yang tidak menggunakan molen. Sedangkan untuk pekerjaan tidak menerapkan K3 dalam pengerjaan proyek tersebut,” ungkap Yusuf Daniel, Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan diamin anggota komisi lainnya, Senin (4/11/2024).
Politisi PKB ini menambahkan, sidak dilakukan untuk melakukan monitoring pada proyek di mitra kerja sebagai fungsi kontrol yang menjadi tugas pokok anggota dewan
“Monitoring ini kami lakukan untuk memastikan pelaksanaan kegiatan dilapangan sesuai spesifikasi. Dan sejauh mana progres pekerjaannya,” jelasnya.
Namun betapa kagetnya kala politisi senior ini menemukan pasangan tembok penahan tanah (TPT) sisi barat yang hasilnya dianggap kurang bagus.
“Saat Luluh (campuran semen dan pasir) saya pegang kok rontok, komposisi campuran semen dan besar berapa kok seperti ini,” tanya Daniel ke pekerja proyek.
Selain itu, lanjut Daniel, penggunaan besi Wide Flange Beam (WF) bekas yang dipotong menjadi beberapa bagian kemudian di cat juga menjadi catatan oleh Komisi III.
Lutfi Ichwanto,staf Bina Marga bidang Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Pasuruan mengatakan bahwa penggunaan besi WF yang berfungsi sebagai penyambung gelagar, pemasangan bentang WF tidak ada masalah meski menggunakan besi WF bekas yang dicat ulang tidak masalah.
“Fungsinya hanya sebagai penyambung gelagar besi saja untuk pengikat,” dalihnya. (Abi/Wj)