PASURUAN (dialogmasa.com) – Komisi 4 DPRD Kabupaten Pasuruan menyoroti pendistribusian air bersih di beberapa desa terdampak kekeringan oleh BPBD yang masih kurang lancar. Hal tersebut dipicu oleh armada tangki yang dimiliki masih minim serta tidak layak pakai karena usianya.
Andri Wahyudi, Ketua Komisi 4 DPRD, yang dikonfirmasi usai rapat kerja dengan BPBD pada Kamis (07/11) kemarin, meminta agar pelayanan air bersih di sejumlah desa terdampak kekeringan yang dilakukan oleh BPBD bisa berjalan sesuai jadwal, sehingga pengiriman ke masyarakat tidak mengalami keterlambatan.
“Air ini kebutuhan dasar masyarakat, jangan sampai ada permintaan dari desa terdampak kekeringan tapi responnya nunggu berjam-jam. Kasihan masyarakat,” jelas politisi PDI-P ini.
Ia menambahkan bahwa dari keterangan BPBD, armada yang dimiliki hanya dua unit, dan itupun usia kendaraannya sudah tua sehingga pengiriman ke wilayah dataran tinggi tidak maksimal.
Pihaknya juga meminta agar peremajaan armada melalui pengadaan kendaraan tangki baru bisa terwujud pada tahun ini. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mempermudah pelayanan kepada masyarakat.
Keterangan yang sama disampaikan oleh Tri Laksono, anggota komisi. Ia meminta agar pengadaan mobil tangki yang sudah dilelang bisa terealisasi. Terkait kendala pihak rekanan yang belum bisa memenuhi spesifikasi, itu menjadi domain BPBD sebagai kuasa pengguna anggaran.
“Soal ada kendala teknis dari pihak rekanan yang belum bisa memenuhi spesifikasi, itu urusan BPBD. Kami berharap tahun ini bisa terealisasi,” jelas politisi Golkar ini.
Sugeng Hariyadi, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD, Dimas, yang dikonfirmasi, mengatakan bahwa pada tahun 2024 pihaknya menganggarkan pengadaan satu unit mobil melalui lelang.
“Mudah-mudahan tahun ini bisa terlaksana sehingga jumlah armada yang kita miliki bisa lebih optimal dalam pendistribusian air bersih,” ujarnya. (Abi/Wj)
