PASURUAN, DIALOGMASA.com — Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan mendorong PT BPR Mina Mandiri untuk terus berinovasi dalam pengembangan bisnis pada tahun mendatang. Selain memperkuat kinerja perusahaan, bank pelat merah tersebut juga diharapkan menjadi motor penggerak penguatan permodalan bagi pelaku usaha mikro.
Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan, Agus Setya Wardana, menyebut secara umum kinerja PT BPR Mina Mandiri masih tergolong stabil. Meski terdapat kredit macet (Non Performing Loan/NPL) sebesar 5,2 persen dari total Rp 13 miliar dana yang dikelola, angka tersebut masih dalam batas normal.
Namun demikian, Agus menegaskan bahwa sektor yang perlu dievaluasi adalah performa bisnis perusahaan yang dianggap belum optimal dalam menyasar segmen usaha kecil seperti UMKM.
“Perluasan layanan pembiayaan ke sektor mikro sangat penting. Banyak pelaku usaha pertanian, peternakan, dan UMKM lainnya yang selama ini kesulitan mendapatkan akses modal dari perbankan. Jumlahnya ribuan dan tersebar di berbagai kecamatan serta desa,” ujar politisi Gerindra tersebut.
Agus juga menyoroti fenomena banyaknya pelaku UMKM yang terjebak praktik rentenir dengan bunga tinggi, yang pada akhirnya menghambat perkembangan usaha mereka.
“Banyak pelaku usaha kecil yang terjebak rentenir dengan bunga tinggi. Akibatnya, usaha mereka sulit berkembang dan kesejahteraannya stagnan,” jelasnya.
Guna mendukung ekspansi bisnis tersebut, Agus menilai perlu adanya penguatan sumber daya manusia (SDM) yang lebih profesional, serta penambahan sarana berupa kantor cabang atau unit layanan di tiap kecamatan.
“Selama ini layanan PT BPR Mina Mandiri masih terbatas pada simpan pinjam nelayan dan tabungan. Sudah saatnya perluasan layanan menyentuh sektor UMKM secara luas,” tegas Agus.
Ia berharap, dengan ekspansi yang terencana dan didukung infrastruktur yang memadai, PT BPR Mina Mandiri dapat menjadi penggerak utama ekonomi kerakyatan di Kabupaten Pasuruan. (Abi/Wj)
