PODCAST, DIALOGMASA.com – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan, Muhammad Zaini, melakukan kunjungan ke salah satu pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa Mulyorejo, Kecamatan Kraton, Senin (10/11/2025).
Dalam kunjungan tersebut, ia meninjau langsung proses produksi usaha Kacang Tunu milik Saiful, yang menjadi salah satu contoh UMKM lokal yang masih bertahan dengan cara tradisional.
“Alhamdulillah bisa hadir langsung melihat secara detail bagaimana proses UMKM ini berjalan. UMKM ini kan salah satu bentuk penopang ekonomi kerakyatan. Dari awal, komitmen saya memang ingin hadir dan mendampingi bagaimana UMKM ini bisa berkembang, bertumbuh, dan berdaya secara ekonomi ke depan,” ujar Zaini.
Menurutnya, UMKM merupakan jantung ekonomi masyarakat. Ia mencatat, lebih dari 80 persen aktivitas ekonomi di Kabupaten Pasuruan digerakkan oleh sektor tersebut.

“Terbukti ketika pandemi COVID-19 kemarin, UMKM masih bisa bertahan dan membantu pergerakan ekonomi daerah,” jelasnya.
Zaini menambahkan, berdasarkan data tahun 2024, terdapat lebih dari 237 usaha mikro dan ribuan usaha kecil yang tersebar di wilayah Kabupaten Pasuruan.
Ia menegaskan komitmen DPRD untuk terus mendorong keberlangsungan sektor ini agar mampu menyerap tenaga kerja dan menjaga stabilitas ekonomi masyarakat.
Ia juga menyoroti tiga persoalan utama yang kerap dikeluhkan para pelaku usaha kecil, yakni akses permodalan, kesulitan menjangkau pasar, dan perizinan yang dirasa masih sulit bagi yang baru.
“Kami akan mendorong pemerintah daerah, termasuk Dinas Koperasi dan Disperindag, agar memberikan kemudahan dan fasilitas terkait tiga hal itu,” ucapnya.
Selain memperhatikan modal dan pasar, Zaini menilai pentingnya peningkatan kualitas produk dan keterampilan pelaku usaha. “Sebelum bersaing di pasar, produk harus benar-benar baik, higienis, dan efisien. Packaging juga perlu diperhatikan agar menarik dan sesuai selera pasar,” katanya.
Ke depan, DPRD Kabupaten Pasuruan berencana mendorong program pelatihan e-commerce dan digitalisasi bagi pelaku UMKM. “Penting bagi pelaku usaha untuk melek digital agar bisa memasarkan produknya melalui platform nasional maupun internasional. Kami juga berharap bisa mewujudkan pasar digital Pasuruan sebagai wadah bersama bagi seluruh UMKM daerah,” tambahnya.
Sementara itu, pemilik Kacang Tunu, Saiful, mengungkapkan bahwa proses produksinya masih dilakukan secara tradisional. “Kami masih menggunakan kayu bakar, jadi produk ini benar-benar alami. Keunggulannya ada pada cita rasa khas dari cara pengolahan tradisional,” tuturnya.
Kacang Tunu yang diproduksi Saiful kini hadir dalam beberapa varian kemasan, mulai dari ¼ kilogram, 1 kilogram, hingga 5 kilogram untuk kebutuhan acara masyarakat.
Produk tersebut berasal dari Dusun Grenting, Desa Mulyorejo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Bagi masyarakat yang ingin mencicipi produk lokal ini, Kacang Tunu dapat dipesan melalui WhatsApp di 0856-5553-3974. (AL/WD)

