PASURUAN, DIALOGMASA.com – Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Pasuruan Raya (BEMPAS) menyoroti kesenjangan antara kebijakan pemerintah pusat dan kebutuhan masyarakat di tingkat daerah. Hal itu disampaikan dalam kegiatan Dialog Publik bertema “Bedah Kebijakan: Satu Tahun Pemerintahan Prabowo–Gibran” yang digelar di Pendopo Kota Pasuruan, Minggu (9/11/2025).
Kegiatan tersebut menghadirkan beberapa narasumber, antara lain Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo, Ketua PCNU Kota Pasuruan Gus H. M. Nailurrochman, Pengamat Politik Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Dr. Moch. Mubarok, Rektor Universitas Merdeka Pasuruan (Uniwara) Dr. Mochammad Taufiq, serta Sekretaris Partai Gerindra H. M. Rohani Siswanto.
Koordinator BEMPAS Raya, M. Ubaidillah Abdi, menyampaikan bahwa forum ini bertujuan untuk mengkaji pelaksanaan kebijakan nasional di daerah. Ia menilai masih terdapat kesenjangan antara program pusat dengan kondisi lapangan.“Kita sering mendengar proyek bernilai besar di tingkat nasional, sementara di daerah masih muncul persoalan seperti pungutan liar di dunia pendidikan,” ujarnya.

Ketua pelaksana kegiatan, Muhammad Qommaruddin, menjelaskan bahwa diskusi publik ini menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menyalurkan aspirasi secara konstruktif. “Kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peran mahasiswa dalam menyampaikan masukan terhadap kebijakan publik,” katanya.
Dalam sesi pemaparan, Pengamat Politik Unesa Dr. Moch. Mubarok menilai pelaksanaan Pemilu Serentak berpengaruh terhadap kecenderungan kebijakan nasional yang bersifat seragam dan kurang memperhatikan karakteristik daerah.
Sementara itu, Sekretaris Partai Gerindra H. M. Rohani Siswanto memaparkan arah kebijakan pemerintahan Prabowo–Gibran yang berfokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat melalui sejumlah program, antara lain Sekolah Rakyat, Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Merah Putih, dan penciptaan lapangan kerja.
Rektor Uniwara, Dr. Mochammad Taufiq, menambahkan pentingnya pengembangan potensi daerah sesuai karakter masing-masing wilayah. “Kota Pasuruan, misalnya, dapat diarahkan menjadi kota olahraga seperti konsep pembangunan tematik di beberapa daerah lain,” ujarnya.
Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, menjelaskan bahwa pemerintah daerah mendukung kebijakan nasional melalui peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Ia menyebut beberapa program yang telah berjalan di Pasuruan, seperti Makan Siang Bergizi yang telah merealisasikan 7 dari 23 target dapur umum, serta Sekolah Rakyat yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin ekstrem.
Adi juga mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi dalam menyelesaikan persoalan sosial di daerah. “Mahasiswa perlu ikut berperan menghadapi tantangan seperti penyalahgunaan narkoba dan HIV/AIDS yang masih cukup tinggi di Kota Pasuruan,” katanya.
Ketua PCNU Kota Pasuruan, Gus H. M. Nailurrochman, menutup kegiatan dengan mengajak mahasiswa agar tetap menjunjung nilai-nilai toleransi, keseimbangan, dan keadilan dalam menyampaikan pandangan terhadap kebijakan pemerintah. (FZ/WD)

