DIALOGMASA.com – Jika diperhatikan, gedung-gedung pengadilan di berbagai negara memiliki ciri khusus, yakni menggunakan pilar tinggi yang berjajar rapi. Sama halnya dengan di Indonesia, setiap gedung pengadilan dilengkapi dengan empat pilar kokoh.

Meskipun di beberapa daerah ditemukan beberapa gedung peradilan mengadopsi budaya lokal. Nyatanya empat pilar tak ditinggalkan begitu saja, seakan menjadi keharusan pada desain gedung peradilan.

Rasa penasaran tersebut disampaikan dari akun Quora @Winda Ratnasari pada 2020 lalu. Ternyata ada arti khusus mengapa gedung pengadilan di Indonesia menggunakan empat pilar.

Dikutip dari jurnal dari Syamsul Bahri, S.H yang dipublikasikan melalui pa-unaaha.go.id (12/7/2020), ada kaitan antara bentuk bangunan dengan slogan empat pilar.

Empat pilar kerap dikaitkan dengan Ketua, Wakil Ketua, Panitera, dan Sekretaris Pengadilan. Selama ini penyebutan empat pilar sering dikaitkan dengan pilar yang berdiri kokoh di bagian sisi depan gedung pengadilan.

Dalam ilmu arsitektur, pilar kerap dikaitkan dengan kesan berwibawa atau kemegahan. Keindahan dan kesempurnaan sebuah pilar mendapatkan pengaruh dari proporsi dan simetri. Dalam hal ini erat kaitannya dengan makna keadilan yang tidak berat sebelah atau sama rata.

Empat pilar juga berkaitan dengan setiap gedung pengadilan merupakan prototipe dari Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan Tata Usaha Negara, dan Peradilan Militer.

Menelaah lebih mendalam lagi, empat pilar pada sebagian besar bangunan pengadilan tak terlepas dari Empat Pilar Kebangsaan. Almarhum Taufiq Kiemas, mantan Ketua MPR RI mencetuskan Empat Pilar Kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.

Keempat pilar kebangsaan tersebut memiliki keterkaitan erat dengan semangat dan tujuan yang dicapai Lembaga Peradilan. (DH/WD)