Menggugah Kepedulian Mahasiswa, FISIP UB Bahas Isu Palestina dari Perspektif Politik Global

Diary Warda
2 Min Read

Menggugah Kepedulian Mahasiswa, FISIP UB Bahas Isu Palestina dari Perspektif Politik Global

Diary Warda
2 Min Read

MALANG, DIALOGMASA.com – Program Studi Hubungan Internasional FISIP UB menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk “Politic of Humanitarian Aid to Palestine” pada Senin (26/5/2025).

Acara ini menghadirkan Dr. Moh Azmi Abdul Hamid, Presiden Dewan Konsultatif Malaysia untuk Organisasi Islam, sebagai narasumber utama, dan dipandu oleh Abdullah, S.Sos., M.Hub.Int., dosen Hubungan Internasional FISIP UB.

Kuliah tamu ini merupakan bagian dari mata kuliah Studi Kawasan Timur Tengah dan diselenggarakan secara daring melalui Zoom dan diikuti oleh puluhan mahasiswa yang antusias menggali isu-isu kemanusiaan dan politik di Palestina.

Dalam pemaparannya, Dr. Azmi Abdul Hamid menekankan bahwa isu bantuan kemanusiaan ke Palestina tidak dapat dipisahkan dari dinamika politik global dan dominasi kekuatan besar.

“Bantuan kemanusiaan telah dipolitisasi oleh negara-negara besar dan institusi internasional untuk melanggengkan agenda politik mereka di kawasan,” ujar Dr. Azmi.

Ia menjelaskan bahwa negara-negara donor, terutama dari Barat kerap menyisipkan syarat-syarat tertentu dalam pemberian bantuan, termasuk pengakuan terhadap Israel dan normalisasi hubungan diplomatik.

“Ini adalah bentuk kolonialisme modern yang membungkus kepentingan politik dalam kemasan kemanusiaan,” tegasnya.

Dr. Azmi juga menyoroti peran lembaga-lembaga internasional seperti PBB dan USAID yang menurutnya kerap menjadi instrumen politik luar negeri negara-negara kuat. Ia menilai, selama kontrol terhadap bantuan berada di tangan kekuatan luar, Palestina akan tetap berada dalam ketergantungan dan kerentanan.

Lebih lanjut, Dr. Azmi mendorong masyarakat internasional, khususnya negara-negara Muslim, untuk memperkuat solidaritas dan membangun sistem bantuan alternatif yang bebas dari intervensi politik.

“Kita harus membangun mekanisme bantuan kemanusiaan yang berkeadilan dan berdasarkan prinsip-prinsip kemanusiaan sejati,” ungkapnya.

Dosen HI, Abdullah, S.Sos., M.Hub.Int menyampaikan bahwa kuliah tamu ini penting untuk membuka wawasan mahasiswa mengenai kompleksitas isu Palestina, terutama dari perspektif politik internasional.

“Kami ingin mahasiswa memahami bahwa krisis kemanusiaan bukan hanya soal bantuan dan belas kasih, tetapi juga tentang struktur kekuasaan global,” tuturnya.

Melalui kuliah tamu ini, mahasiswa diharapkan mampu berpikir kritis dan tidak memisahkan antara dimensi politik dan kemanusiaan dalam studi kawasan. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya akademik FISIP UB untuk menumbuhkan sensitivitas global dan solidaritas terhadap isu-isu keadilan internasional. (Reales)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×