Menikmati Air Terjun Tumpak Sewu, Niagara Kecil yang Sempat Ditutup Sementara

Diary Warda
3 Min Read

Menikmati Air Terjun Tumpak Sewu, Niagara Kecil yang Sempat Ditutup Sementara

Diary Warda
3 Min Read

DIALOGMASA.com – Musim liburan sekolah sudah di depan mata, tidak ada salahnya merasakan destinasi wisata alam yang ada di wilayah selatan Jawa Timur. Air Terjun Tumpak Sewu terletak di perbatasan antara Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang.

Destinasi wisata ini cocok untuk pelancong yang ingin healing dan merasakan panorama alam memesona. Dilansir dari Disbudpar Pemprov Jatim, air terjun Tumpak Sewu terletak di antara Desa Sidomulyo, Pronojiwo, Kabupaten Lumajang dan Desa Sidorenggo Kabupaten Malang.

Objek wisata alam ini terletak di sebuah lembah curam yang memanjang 500 meter di mdpl. Air terjun ini berada di lereng Gunung Semeru. Objek wisata ini memiliki ketinggian air sekitar 120 meter.

Kolaborasi antara ketinggian dan formasi yang unik, ditunjang dengan aliran air yang melebar menyerupai tirai raksasa membuat Tumpak Sewu dianggap sebagai air terjun terindah di Pulau Jawa.

Tumpak sewu terbentuk di aliran Sungai Glidih yang berhulu di Gunung Semeru. Sedangkan penamaannya berasal dari Bahasa Jawa Kuno yang berarti sabtu dan seribu. Penamaan Tumpak Sewu dipilih lantaran air terjun ini terdiri dari beberapa bagian dan tidak berkurang airnya walau di musim kemarau.

Disebut-sebut sebagai Niagara Falls-nya Indonesia, para pengunjung bisa menyaksikan fenomena pelangi. Fenomena alam ini muncul akibat membiasnya cahaya matahari saat bertemu dengan air terjun. Kombinasi ini membuat destinasi wisata ini disukai para pelancong asal luar negeri.

Destinasi wisata ini buka setiap hari mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Meski berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Anda bisa memilih jalur Kabupaten Lumajang melalui Jalan Nasional rute 3 Lintas Selatan Jawa Timur.

Jika memilih berangkat dari Malang, Anda bisa memilih rute perjalanan dari Bululawang-Dampit-Tirtomoyo-Pronojiwo-Perbatasan Lumajang dan Malang. Diperlukan waktu kurang lebih dua jam.

Ingin menikmati jalur yang lebih ekstrim? Anda bisa mencoba lewat jalur Malang karena harus meniti anak tangga vertikal. Pengunjung perlu melakukan trekking karena jalur terdiri dari tanah liat licin dan beberapa tangga bambu.

Terdapat pegangan tali untuk mempermudah perjalanan. Melalui jalur Malang, pengunjung harus memiliki stamina ekstra, namun Anda akan disuguhi pemandangan spektakuler sepanjang perjalanan.

Lokasi ini dilengkapi dengan gardu pandang, tempat pengunjung menikmati pemandangan air terjun dari kejauhan. Tersedia juga fasilitas pendukung lainnya, seperti area parkir, toilet, dan warung makan.

Meskipun sempat ditutup, dilansir dari lumajangkab.go.id, Air Terjun Tumpak Sewu tetap dibuka untuk wisata. Pemerintah Kabupaten Lumajang akan melakukan pendampingan setelah kisruh tiket masuk yang memberatkan para pengunjung. (DH/WD)

Leave a Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×