PASURUAN (dialogmasa.com) – Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW menjadi momentum kebahagiaan dan rasa syukur bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, perayaan ini juga terbukti berdampak positif pada perekonomian, terutama bagi para pedagang.

Yudi, seorang pengusaha buah asal Pandaan, Pasuruan, mengaku bahwa penjualannya meningkat tajam menjelang perayaan Maulid Nabi. “Alhamdulillah, menjelang Maulid Nabi orderan meningkat drastis, bahkan hingga tiga kali lipat,” ujar Yudi kepada Dialog Masa, Senin (16/09/2024).

Selain menjadi berkah bagi pedagang lokal, tradisi Maulid Nabi di Indonesia juga menjadi inspirasi bagi negara-negara Arab non-Sunni. Menurut cendekiawan muslim asal Pasuruan, Bayhaqi Kadmi, sejak beberapa tahun terakhir, negara-negara seperti Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Saudi Arabia mulai menerapkan libur nasional selama tiga hari untuk memperingati Maulid Nabi.

“Tradisi Maulid di bumi Nusantara menjadi inspirasi bagi negara-negara Arab non-Sunni,” jelas Bayhaqi.

Bahkan, Bayhaqi menambahkan bahwa nama “Muhammad” semakin populer di berbagai negara, termasuk di Inggris, mengalahkan nama tradisional seperti William, putra mahkota Inggris.

“Sejak tahun 2016, survey nama bayi di Inggris nama Muhammad makin populer, mengalahkan nama William, putra mahkota Inggris,” imbuh Bayhaqi.

Dalam hadist Qudsi dikatakan bahwa alam diciptakan karena nabi Muhammad SAW

لَوْلَاكَ لَوْلَاكَ يَا مُحَمّد لما خَلَقْتَ الأَفْلَاك

Artinya : Jika bukan karena engkau wahai Muhammad, tidak akan aku ciptakan alam semesta ini.

Atas dasar itu kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW sampai pada level tertinggi kecintaan dan melahirkan budaya dan ceremonial meriah setiap perayaan hari kelahirannya. (Al/WD)