Menjadi Trend di Masyarakat Pasuruan, Karnaval Tuai Komentar dan Kritik

admin
3 Min Read

Menjadi Trend di Masyarakat Pasuruan, Karnaval Tuai Komentar dan Kritik

admin
3 Min Read

PASURUAN (dialogmasa.com) – Karnaval saat ini menjadi trend di masyarakat, terutama di Kabupaten Pasuruan. Momentum Hari Ulang Tahun Republik Indonesia (HUT RI) seringkali menjadi kesempatan bagi masyarakat untuk menggelar karnaval. Namun, pelaksanaan karnaval ini tidak lepas dari berbagai komentar dan kritik dari masyarakat.

Seiring dengan berjalannya waktu, karnaval yang dulunya dianggap sebagai acara yang penuh makna kini dinilai berbeda oleh sebagian masyarakat. Salah satu komentar dalam obrolan WhatsApp group menunjukkan kekhawatiran mengenai perubahan tersebut.

“Yok opo lur, karnaval sak iki gak Podo Karo biyen, karnaval sak Iki isine joget-joget gak onok faedah e blas,” ujar salah satu warga dalam bahasa Jawa. Terjemahannya, “Bagaimana saudara, karnaval saat ini tidak sama dengan karnaval zaman dahulu, karnaval saat ini isinya joget-joget tidak ada manfaatnya.”

Komentar serupa juga datang dari masyarakat lainnya:

Zainal berpendapat, “Lihat pengajian saja biar ada faedahnya.”

Bayu mengatakan, “Mending karnaval koyok biyen lur mendidik. Nek Saiki akeh”e joget trus sound juga sedikit mengganggu apalagi kalau di sekitar acara ada yang sakit atau bayi opo yo gak mengganggu.” Artinya, “Lebih baik seperti dulu, sekarang isinya joget-joget, kemudian sound juga mengganggu orang yang sakit atau bayi.”

Supaat menambahkan, “Sama kalau pas hari raya idul fitri, gak takbiran malah musiknya musik gak karuan. Ini generasi melenceng dari pakemnya.”

“Monggo itu PR buat kita mana suara ulama’ nya bila ada musik yang tidak islami dibiarkan dilingkungan dan yang keliling dijalan.”

Di tengah berbagai kritik tersebut, Tim Media Dialog Masa hari ini Minggu, (08/09/24) melakukan jajak pendapat untuk mendapatkan pandangan dari audiens mengenai karnaval. Hasil jajak pendapat menunjukkan:

5% menilai karnaval positif dan menghibur.

40% menilai karnaval positif tapi perlu evaluasi.

20% menilai karnaval negatif dan tidak mendidik.

35% menilai karnaval memiliki plus dan minusnya.

Hasil jajak pendapat ini menunjukkan bahwa meskipun karnaval tetap mendapatkan perhatian dan dukungan dari sebagian masyarakat, ada juga kritik dan kekhawatiran tentang dampaknya.

Banyak yang merasa karnaval saat ini tidak lagi sejalan dengan nilai-nilai mendidik dan lebih berfokus pada hiburan semata. Tindakan evaluasi mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa karnaval tetap dapat mempertahankan nilai-nilai positif sambil menghibur masyarakat.

Sebagai refleksi, penting bagi semua pihak untuk mempertimbangkan keseimbangan antara tradisi dan perkembangan zaman dalam pelaksanaan karnaval. Dengan evaluasi yang tepat, diharapkan karnaval dapat menjadi acara yang bermanfaat dan menyenangkan bagi seluruh masyarakat. (Ali/WJ)

1 Comment
error: Content is protected !!
×

 

Hallo Saya Admin Dialogmasa !

Jika Ada Saran, Kritikan maupun Keluhan yuk jangan Sungkan Untuk Chat Kami Lewat Pesan Pengaduan Dibawah ini Ya 

×