PASURUAN (dialogmasa.com) – Kripik gayam, camilan tradisional yang berasal dari Dusun Wedar, Desa Gading, Kecamatan Winongan, kini menjadi produk unggulan yang tidak hanya dikenal di daerah sekitar, tetapi sudah merambah hingga ke kota-kota besar.
Produk ini diproduksi dengan proses yang cukup unik, dimulai dari pemilihan buah gayam matang, pengupasan hingga tampak isinya, kemudian diiris tipis dan digoreng hingga renyah.
Karim, produsen kripik gayam dari Dusun Wedar, menjelaskan kepada Dialog Masa pada Selasa (17/09/24) bahwa pembuatan kripik gayam harus melewati pemilihan buah dengan teliti agar memperoleh buah yang benar-benar sudah matang.
“Proses produksi kripik gayam memang berbeda. Kami memilih buah yang matang dengan teliti, kemudian diolah agar mendapatkan rasa yang autentik.”
Masih Karim, “Alhamdulillah, sekarang kripik gayam sudah dikenal lebih luas. Bahkan, kami sudah mulai menjualnya secara online untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan meningkatkan perekonomian desa kami.”
Selain kripik gayam, Dusun Wedar juga memiliki kesenian tradisional yang tak kalah menarik, yakni Terbang Wedar.
Terbang wedar adalah seni musik khas dusun yang menggunakan alat terbang (rebana) dan biasanya dimainkan saat upacara adat, kegiatan keagamaan, serta acara penting lainnya.
Kesenian ini bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sarat dengan nilai spiritual dan sosial bagi masyarakat setempat.
Karim berharap produk kripik gayam dan kesenian Terbang Wedar dapat terus dijaga dan dilestarikan.
“Saya berharap kripik gayam dan kesenian terbang wedar ini menjadi identitas kuat bagi dusun kami. Kami ingin Dusun Wedar dikenal tidak hanya sebagai produsen camilan tradisional, tapi juga sebagai desa yang kaya budaya dan sejarah, sehingga bisa menarik minat wisatawan,” ujar Karim.
Dengan keunikan kripik gayam dan warisan seni terbang wedar, Dusun Wedar siap menjadi destinasi wisata budaya yang semakin berkembang di masa mendatang. (Al/WD)