PASURUAN (dialogmasa.com) – Kerusakan jalan di ruas Talun–Gununggangsir, Kecamatan Beji, yang saat ini sedang diperbaiki oleh Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi sejak kemarin lusa, membuat keresahan masyarakat—utamanya para pengguna jalan—menjadi lebih tenang. Mengingat kerusakan jalan milik Kabupaten Pasuruan ini sudah hampir empat bulan, masyarakat merasa tidak nyaman saat beraktivitas.
Kepala Desa Gununggangsir, Muhamad Yasin, yang dikonfirmasi mengatakan bahwa kerusakan jalan di wilayahnya memang paling parah. Terdapat puluhan lubang di badan jalan, baik berukuran sedang maupun kecil, di antaranya berada di pertigaan Dusun Talun dan depan pabrik kayu.
Jalan tersebut merupakan akses vital bagi masyarakat, pekerja, dan anak sekolah dalam kegiatan sehari-hari. Ia mengaku banyak mendapat laporan dari masyarakat yang intinya meminta agar jalan rusak tersebut segera diperbaiki oleh Pemkab Pasuruan.
“Lantaran tak ada perbaikan, saya terpaksa membenahi jalan menggunakan uang pribadi dengan mengecor lubang-lubang jalan di perempatan,” jelas M. Yasin, Kepala Desa Gununggangsir.
Karena kerusakan saat ini cukup parah dan lubang jalan sangat banyak—hampir merata mulai dari Talun hingga Gununggangsir—maka tidak mungkin kami mampu melakukan pembenahan jalan rusak secara swadaya, jika pihak pemerintah, dalam hal ini Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi, tidak turun tangan.
Apabila tidak segera dilakukan perbaikan, dipastikan kondisi jalan akan semakin parah. Mengingat mobilitas kendaraan roda empat dan roda dua yang melintas di jalan tersebut cukup tinggi, serta sering dilalui kendaraan bertonase besar, maka ia juga meminta kualitas pengerjaan jalan benar-benar diperhatikan.
Pihak desa juga berkoordinasi dan meminta bantuan kepada H. Suryono Pane agar perawatan jalan rusak di Gununggangsir bisa ditangani seluruhnya.
“Alhamdulillah, Pak H. Pane juga siap membantu desa kami,” imbuhnya. (Abi/Wj)